“Tidak semua warga dari dusun bersedia dievakuasi. Saat ini bau menyengat mulai berkurang,” kata Sutopo.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso bersama TNI, Polri, SKPD, SAR, Tagana, dan relawan mengevakuasi warga, sebanyak 25 ribu masker dibagikan kepada warga.
Sebanyak 20 mobil ambulan dari sejumlah Puskesmas disiagakan di sekitar Desa Sempol. Dapur umur dan pos kesehatan telah didirikan.
“Posko BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD dan PVMBG dalam penanganan dampak gas beracun Gunung Ijen,” ujar Sutopo.
Hingga saat ini status Gunung Ijen masih Normal (level I).
Tidak ada kenaikan aktivitas vulkanik yang mengkhawatirkan. Laporan dari Pos Pengamatan Gunungapi Ijen PVMBG terjadi gempa hembusan satu kali, tremor non harmonik satu kali, gempa vulkanik dangkal 19 kali, gempa vulkanik dalam 2 kali, dan gempa tektonik jauh 3 kali.
Dengan adanya kejadian penyebaran gas beracun dari Gunungapi Ijen, masyarakat, pengunjung, wisatawan, pendaki, penambang tidak diperbolehkan mendekati bibir kawah maupun mendekati dasar kawah yang ada di puncak Gunungapi Kawah Ijen serta tidak boleh melakukan aktivitas apapun sampai dengan ada pemberitahuan lebih lanjut.
“Akses menuju puncak kawah Gunung Ijen ditutup,”tegas Sutopo. (Bay)