Anak Tertawa Belum Tentu Tanda Bahagia

Psikolog Elisabeth Santosa saat memberi paparan kepada wartawan di Medan, Rabu, 14 November 2018. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM — Kebahagiaan masa kanak-kanak telah diakui menjadi faktor paling berpengaruh terhadap kebahagiaan saat dewasa. Kebahagiaan masa kanak-kanak memiliki pengaruh positif terhadap tumbuh kembang kognitif (proses belajar), nilai diri (self-esteem), social skill, serta karakter anak saat dewasa. Anak yang bahagia sejak kecil memiliki peluang lebih besar menjadi individu yang memiliki emosi positif dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi saat dewasa. Namun kebahagiaan anak tidak hanya bisa dilihat ketika anak tertawa.

“Anak tertawa belum tentu tanda bahagia. Kebahagiaan anak bisa didapat ketika orangtua terlibat dalam aktivitasnya,” kata Brand Executive Nestle Lactogrow, Pramudia Sarastri saat media workshop di Medan, Rabu, 14 November 2018.

Persoalannya, Psikolog Elisabeth Santosa menambahkan, banyak orangtua yang sekedar hadir, bukan terlibat dalam aktivitas anaknya. Padahal tidak sama antara sekadar hadir dan terlibat. Orang tua seharusnya memberikan teladan kepada anak.

“Ketika anak dewasa bukan fasilitas yang diingatnya. Tapi kedekatan emosi dengan orangtuanya,” tutur Elisabeth yang mengingatkan kembali soal pentingnya keterlibatan orang tua.