Warga Berastagi, Joy Ginting yang sering melihat aktivitas buruh aron yang sudah menjadi ikon Berastagi saban pagi itu mengisahkan. Para buruh langsung diangkut sopir dengan pick up setelah ada kesepakatan harga dengan pemilik ladang atau pemborong pembeli tanaman yang panen. Mereka terlihat kegirangan.
“Seperti anak-anak yang sedang diajak raun pagi oleh orang tuanya,” kata Joy.
Buruh-buruh aron di bak belakang ada yang duduk dan berdiri. Bahkan mereka berseru kegirangan tiap kali sopir melajukan mobilnya dengan kencang. Joy mengaku kesal, apalagi ketika posisi mobilnya berada di belakang pick up yang ngebut itu.
“Kadang kesal melihatnya. Tapi mereka malah senang kalau balap-balap dilaju sopir,” kata Joy.
Saat disinggung soal layak tidaknya mobil bak terbuka yang semestinya digunakan untuk mengangkut barang, tetapi digunakan untuk mengangkut orang, Irwan menyayangkan. Padahal mobil pick up yang mengangkut buruh aron menjadi pemandangan sehari-hari di Berastagi, terutama pagi hari.
“Sesuai peraturan alat transportasi, mobil pick up seharusnya bukan mengangkut manusia,” jelas Irwan. (Rep-01)