RIENEWS.COM – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengambil langkah cepat dengan menurunkan tim investigasi ke lokasi kejadian kecelakaan antara Kereta Api (KA) Turangga (Surabaya Gubeng – Bandung) dengan Commuter Line Bandung Raya (Baraya). Lokasi kecelakaan di km 181+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Jumat, 5 Januari 2024, pukul 06.03 WIB.
Tim yang bertugas terdiri dari Gusnaedi Rachmanas (IIC), Aditya W.S Yudishtira dan Yogi Arisandi (Anggota), Agus Marson (Tenaga Ahli). Kegiatan investigasi berlangsung selama empat hari, terhitung mulai tanggal 5 – 8 Januari 2024.
“Jadi kami belum bisa memberikan keterangan terkait penyebab terjadinya kecelakaan,” kata Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono, Jumat, 5 Januari 2024.
Saat ini, KNKT masih mengumpulkan data dan informasi faktual, termasuk keterangan para saksi sambil menunggu hasil tim investigasi di lapangan. KNKT juga akan melakukan analisis menyeluruh terhadap faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kejadian kecelakaan, serta melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait.
Soerjanto turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang terluka segera pulih dengan cepat.
“Selama proses penyelidikan, kami akan memberikan pembaruan secara berkala kepada masyarakat,” ucap Soerjanto.
Pihaknya memastikan hasil penyelidikan dapat memberikan pencerahan yang memadai dan tindakan tepat untuk meningkatkan keselamatan transportasi kereta api di Indonesia.
Menurut EVP of Corporate Secretary PT Kereta Api Indonesia (Persero) Raden Agus Dwinanto Budiadji, manajemen KAI telah melakukan berbagai upaya untuk menekan dan meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan kereta api. Seperti melakukan peningkatan sistem komunikasi, perjalanan kereta dan berbagai hal teknis lainnya.
“KAI serius memberikan layanan perjalanan kereta yang aman, nyaman dan tepat waktu bagi penumpang. Kami menerapkan zero tollerance terhadap kecelakaan dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan perjalanan kereta. Kami berkomitmen segera menyelesaikan kejadian ini, sehingga perjalanan kereta api dapat berangsur pulih dan kembali normal,” tegas Agus.
Evakuasi Korban dan Kereta
Dari total penumpang KA Turangga sebanyak 287 orang dan KA Commuterline sebanyak 191 penumpang, terdapat 33 penumpang mengalami luka ringan. Mereka dirawat di RSUD Cicalengka 26 orang, RS AMC 2 orang, RS Edelweiss 2 orang dan RS Santosa 3 orang. Sementara empat korban tewas adalah petugas KAI, meliputi Masinis, Asisten Masinis, Pramugara dan Security.
“Kami sangat berduka atas meninggalnya empat petugas KA akibat kecelakaan tersebut. Kami sangat mengapresiasi jasa mereka yang telah berkontribusi terhadap perusahaan,” ucap Agus.
Saat ini, tim KAI tengah melakukan proses evakuasi kedua rangkaian kereta api ke stasiun terdekat. Selanjutnya tim teknis terkait akan memeriksa kondisi kelaikan rel di lokasi kecelakaan agar jalur rel tersebut dapat kembali dioperasikan.
Hingga pukul 15.00 WIB, PT KAI berhasil mengevakuasi 8 unit kereta Turangga dan 6 unit kereta Commuterline Bandung Raya. Yang masih tersisa di lokasi kejadian adalah 2 unit lokomotif dan 4 unit kereta.
Proses evakuasi melibatkan 200 personel dari tim KAI, KAI Commuter, BTP wilayah Jabar Kemenhub, Basarnas, dan stakeholders terkait lainnya. KAI juga menggunakan alat berat berupa 1 unit crane, 6 unit dongkrak elektrik, serta peralatan pendukung alat berat lainnya. Adapun material yang digunakan dalam proses perbaikan jalur adalah 100 buah bantalan rel.
“Kami berusaha semaksimal mungkin agar proses evakuasi dapat tuntas dalam waktu yang tidak terlalu lama,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Artikel lain
Dominasi Kunjungan Wisman 2023 dari Malaysia, Singapura dan Australia
Awasi Bagi-bagi Bansos Jelang Pemilu, Komisi VI DPR akan Bentuk Panja