RIENEWS.COM – Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) bersama Bappenas pada 2019 memulai perumusan Peta Jalan (Roadmap) Program Pengembangan UMKM. Kemudian terwujud pada 2021, sehingga saat ini Kementerian Koperasi dan UKM telah memiliki peta jalan pengembangan koperasi dan UMKM 2021-2024.
Adanya roadmap tersebut ditujukan untuk mewujudkan koperasi modern dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas.
Ini dimaksudkan agar koperasi dan UMKM tetap bisa menjadi tulang punggung perekonomian nasional dengan enam indikator strategis yakni; meningkatnya kontribusi Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM; Produk Domestik Bruto (PDB) Koperasi, ekspor UMKM; pertumbuhan start-up berbasis inovasi dan teknologi; koperasi modern; dan UKM naik kelas.
Indikator tersebut menjadi acuan kolaborasi lintas sektor dalam program pengembangan Koperasi dan UMKM. Adapun target yang ingin dicapai yaitu pada 2024 diharapkan kontribusi UMKM terhadap PDB Nasional menjadi 65 persen, PDB koperasi 11,54 persen, kontribusi ekspor UMKM 21,60 persen, start-up berbasis inovasi dan koperasi 850 unit, koperasi modern berbasis digital 100 unit dan rasio kewirausahaan 3,95 persen.
Diharapkan landscape UMKM Indonesia di masa depan, bisa naik kelas dari yang sebelumnya didominasi usaha mikro berubah menjadi didominasi usaha kecil dan menengah.
Karakteristik UMKM naik kelas yang diharapkan terwujud di masa depan adalah dekat dengan pemanfaatan teknologi, value creation, market driven, mempunyai insight terkait pasar, dan mengenal perubahan serta inovatif.
Hal ini tentu membutuhkan riset sehingga UMKM bisa mendapatkan informasi yang presisi terhadap bisnis yang dijalankan.
Di Sumatera Utara, pemerintah melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Pelatihan dan Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Dinas Koperasi dan UKM berupaya menyelaraskan program pengembangan Koperasi dan UMKM dengan peta jalan yang telah dijalankan Kementerian Koperasi dan UKM.
Ini diwujudkan antara lain dengan melaksanakan Program Fast Track Digitalisasi (FTD).
Pilot Projet program tersebut berlangsung pada tahun 2022 selama 2 bulan di Kota Medan dengan melibatkan 15 pelaku KUMKM yang bertujuan untuk lebih mengenal dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi di era digital ini.
Artikel lain
Bagaimana Mengelola BUMDes Menjadi Sukses
Wabup Karo Theopilus Tegaskan Akan Bantu Kesulitan Pelaku UMKM