Kapolri Listyo Ungkap Empat Tersangka Pabrik Hashish Terbesar Belum Tertangkap

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto humas.polri.go.id.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Foto humas.polri.go.id.

RIENEWS.COM – Pengungkapan pabrik narkoba terbesar dan pertama di Indonesia, jenis narkoba hashish yang berhasi dibongkar Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, masih menyisakan pekerjaan rumah. Empat tersangka yang terlibat dalam pengoperasian pabrik hashish pertama dan terbesar yang berada di Bali, itu masih belum tertangkap.

Hal ini diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada pers pada Senin, 9 Desember 2024.

“Empat orang saat ini masih kita buru sebagai DPO (daftar pencarian orang),” kata Kapolri.

Empat tersangka masih diburon Ditres Narkoba Bareskrim Polri, DOM selaku pengendali, MAN sebagai penyewa villa, RMD peracik dan pengemas, dan IC selaku perekrut karyawan.

Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri pada 18 November 2024, berhasil mengungkap keberadaan pabrik hashish pertama di Indonesia, berlokasi di salah satu vila kawasan Uluwatu, Bali.

Hasil penggerebekan saat itu, polisi mengamankan empat orang tersangka berperan sebagai peracik dan pengemas, yakni MR, RR, N, dan DA.

Menurut Kapolri, barang bukti yang diamankan dari lokasi penggerebekan setara bernilai Rp1,5 triliun. Terdiri dari 1.163.210 butir pil happy five, 132,9 kilgoram hashish, 7.365 catridge yang terindikasi untuk jenis vape, dan 17 unit mesin, dan bahan baku pembuatan lainnya.

Artikel lain

Lokasi Produksi Narkoba Hashish Pertama dan Terbesar Digerebek di Bali

Pabrik Narkoba Tembakau Sintetis Terbesar di Indonesia Dikendalikan WN Malaysia

Polri Ungkap Lima Pabrik Narkoba di Bali, Jakarta dan Jatim