Tragedi Danau Toba, Tim SAR Gunakan Robot Deteksi Kapal di Kedalaman 200 Meter

Ilustrasi

RIENEWS.COMMemasuki hari ketiga pasca-tenggelamannya kapal penyeberangan, KM Sinar Bangun, di perairan Danau Toba, Parapat, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Tim SAR gabungan, Rabu 20 Juni 2018, akan mengerahkan peralatan canggih, Robot Observasi Vinekel (ROV) untuk mendeteksi keberadaan kapal di kedalaman 200 meter.

Upaya pencarian dan evakuasi para korban KM Sinar Bangun, yang  tenggelam pada Senin 18 Juni 2018, diterus dilakukan Tim SAR gabungan, dengan mengerahkan 350 personel dari Basarnas, Polri, TNI, BMKG, BPBD, dan relawan. Tim SAR gabungan juga mengerahkan sejumlah peralatan untuk menyisir sejumlah lokasi.

Dalam siaran pers Kabag Pensat Divisi Humas Polri, AKBP Drs Yusri Yunus , Rabu 20 Juni 2018, merinci kegiatan pencarian dan evakuasi Tim SAR gabungan.

Berita Terkait: Tragedi Danau Toba, 178 Korban Belum Ditemukan

Tim SAR gabungan pada Selasa 19 Juni 2018, mengerahkan 350 personel dan menurunkan sejumlah peralatan pencarian dan evakuasi yakni, RB 412  (1 unit), KMP Sumut II  (1 unit),  LCR SAR  (2 unit),  Sat Brimob Sumut  mengerahkan 2 unit perahu karet,  Polres Samosir  menurunkan 1 unit Jetsky,  Pol Air Sumut menurunkan 2 unit perahu karet dan 2 unit kapal patroli tipe C.

Lantamal Belawan menurunkan 2 unit perahu karet dan alat selam 3 unit, Polres Simalungun mengerahkan 1 unit Drown, LCR 2 unit, 1 unit Jetsky, Inafis Polda Sumut menurunkan alat IT, Mambis 2 unit, UPS 2 unit, kamera sidik jari 1 unit, BMKG menurunkan 1 Set Leatle Weathan Station, BPBD Tobasa mengirimkan alat selam 2 unit, LCR 1 unit, dan  5 kantong mayat, dan BPBD Deli Serdang mengirimkan 12 kantong mayat.