RIENEWS.COM – Tim Search And Rescue (SAR) gabungan penanganan dampak gempa 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Provinsi Bali, kini memasuki hari keempat, Kamis 9 Agustus 2018.
Upaya evakuasi kepada korban yang diduga masih tertimbun bangunan yang roboh saat gempabumi 7 SR terjadi, Minggu 5 Agustus 2018, terus diintensifkan. Sementara itu guncangan gempa masih terjadi.
Sekitar pukul 12.25 WIB, gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan 6,2 SR. Guncangan ini kembali memicu kepanikan warga.
“Adanya gempa susulan 6,2 SR dengan pusat gempa 6 km barat laut Lombok Utara, kedalaman 12 km dengan pusat gempa di darat di Kabupaten Lombok Utara pada (Kamis 9/8/2018) pukul 12.25 WIB, menyebabkan masyarakat makin trauma. Gempa dirasakan keras menyebabkan beberapa bangunan rusak. Tercatat 24 orang luka-luka tertimpa bangunan roboh akibat gempa 6,2 SR. Gempa susualan dari gempa utama 7 SR hingga saat ini sebanyak 362 kali gempa, di mana 18 kali gempa dirasakan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam siaran pers yang diterima rienews.com, Kamis malam.
Berita Terkait: Hari Ketiga Pasca Gempa Lombok, 131 Warga Meninggal Dunia
Baca Berita: Sidang Perebutan Harta Warisan Antara Anak dan Ibu Tiri
Evakuasi korban yang masih diduga tertimbun material bangunan roboh masih dilakukan. Pelayanan kebutuhan dasar bagi pengungsi dengan mendistribusikan logistic juga makin diintensifkan ke banyak daerah yang terdampak.
Rapat untuk membahas kesamaan data korban dan mekanisme pelaporan telah dilakukan di Posko Utama Kecamatan Tanjung Lombok Utama antara BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kementerian/Lembaga dan Pemda.
Disepakati bahwa data resmi adalah dari Posko Utama yang selanjutnya BNPB yang menyampaikan ke luar kepada masyarakat dan media sebagai data resmi.
Hari keempat penanganan dampak gempa Lombok, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa 7 SR yang mengguncang NTB dan Bali adalah 259 orang meninggal dunia.