Gempa Lombok, Korban Meninggal Sudah Capai 460 Orang

Tim SAR gabungan mengevakuasi korban tewas akibat gempa 7 SR guncang Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. [Foto BNPB | Rienews]

RIENEWS.COMMemasuki hari kesepuluh penanganan pascagempa 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Provinis Bali, korban meninggal dunia terus bertambah.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan kini jumlah korban meninggal mencapai 460 orang. Korban meninggal terbanyak terdapat di Kabupaten Lombok Utara 396 orang, Lombok Barat 39 orang, Lombok Timur 12 orang, Kota Mataram 2 orang, di Kabupaten Lombok Tengah 2 orang. Sedangan di Kota Denpasar, Bali, 2 orang meninggal dunia.

Sedangkan korban mengamali luka 7.773 orang, luka berat dan dirawat inap 959 orang, dan 6.774 orang luka ringan atau rawat jalan.

Berita Terkait: Gempa Lombok, BNPB: 436 Orang Meninggal, Kerugian Rp 5T

Baca Berita: Punya Rekam Jelek Caleg DPRD Karo Silakan Lapor KPU

Sedangkan jumlah pengungsi yang tercatat 417.529  jiwa,  terdapat di Kabupaten Lombok Utara pengungsi berjumlah 178.122 jiwa (80.155 laki, 97.967 perempuan), Lombok Timur 104.060 jiwa (46.827 laki, 57.233 perempuan), Lombok Barat 116.453 orang (52.404 laki, 64.049 peremuan), dan Kota Mataram 18.894 jiwa (8.503 laki, 10.391 perempuan).

“Pengungsi masih memerlukan bantuan mengingat belum semua distribusi bantuan lancer dan merata. Selain itu, diperkirakan mereka masih cukup lama akan berada di pengungsian sambil menunggu perbaikan rumah,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho pada Rabu 15 Agustus 2018.

Kerusakan Mencapai Rp7,4 Triliun

Pendataan sementara kerusakan rumah hingga saat ini terdapat 71.962 unit rumah rusak di mana 32.016 rusak berat, 3.173 rusak sedang, dan 36.773 rusak ringan.

Kerusakan fisik lainnya  terdapat 671 unit fasilitas pendidikan rusak dimana 124 PAUD, 341 SD, 95 SMP, 55 SMA, 50 SMK, dan 6 SLB. Juga terdapat kerusakan 52 unit fasilitas kesehatan,  1 rumah sakit, 11 Puskesmas, 35 Pustu, 4 Polindes, 1 gedung farmasi. 128 unit fasilitas peribadatan, 115 masjid, 10 pura, 3 pelinggih. 20 unit perkantoran, 6 unit jembatan, dan jalan-jalan rusak dan ambles akibat gempa.

“Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan gempa sangat besar. Tim dari Kedeputian Rehabiitasi dan Rekontruksi BNPB masih melakukan hitung cepat dampak gempa. Dengan menggunakan basis data per 13/8/2018, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai Rp7,45 triliun,” sebut Sutopo.

Kerusakan dan kerugian ini meliputi sektor permukiman Rp6,02 triliun, sektor infrastruktur Rp9,1 miliar, sektor ekonomi produktif Rp570,55 miliar, sektor sosial Rp779,82 miliar, dan  lintas sektor Rp72,7 miliar.