Kisah Gurda-Gardi, Identitas Suku Karo di Barusjahe

Dua anak pemeran Gurda Gurdi dari Barusjahe mendapatkan piagam yang diberikan Bupati Karo Terkelin Brahaman usai pertunjukan Tarian Gurda-Gardi. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Tarian Gurda Gurdi digelar di halaman Kantor Camat Barusjahe, Sabtu, 24 November 2018 malam. Sebuah pertunjukan kesenian tradisional yang menjadi warisan budaya para leluhur. Ratusan warga Desa Barusjahe, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo pun tumpah ruah. Mereka menonton pertunjukan kesenian tradisional warisan budaya para leluhur yang menjadi identitas suku Karo.

Dikutip dari Kisah Raja Sibayak, Direktur Kegiatan Brevin Tarigan menjelaskan, kisah Gurda Gurdi diangkat dari cerita rakyat Gundala-Gundala. Perik, si Burung Gurda-Gurdi merupakan burung yang sangat dekat dengan putri dari Raja Sibayak. Dia diyakini jelmaan sakti dari seorang pertapa hebat saat ditemukan di hutan. Tetapi burung tersebut punya pantangan. Gurda Gurdi akan marah apabila disentuh paruhnya.

Pertunjukan ini diselenggarakan dari kesenian tradisi yang dikelola langsung oleh Karang Taruna dan Kepala Desa Barusjahe yang bekerjasama dengan Rumah Karya Indonesia (RKI).

“Kami berkolaborasi secara optimis untuk mengembangkan dan menjadikan seni tradisi sebagai sumber koneksitas inspirasi, kreativitas, dan pengetahuan,” kata Brevin.