RIENEWS.COM – Bupati Labuhanbatu, Pangonal Harahap, dan Wakilnya Andi Suhaimi dinilai sejumlah mahasiswa telah gagal memimpin daerah ini selama kurun waktu dua tahun menjabat.
Alasannya, kebijakan pasangan bupati ini dinilai cukup bobrok karena tidak mengedepankan kepentingan warga. Khususnya dalam kebijakan pemberhentian bantuan siswa berprestasi guna masuk PTN, jual baju batik sekolah bertuliskan nama Buati, dan banyaknya dugaan aksi pungli dalam menentukan jabatan dilingkungan Pemkab.
Penilaian itu disampaikan puluhan mahasiswa yang berunjuk rasa mengatas namakan Mahasiswa Peduli Rakyat Labuhanbatu (MPR Labuhanbatu) di pintu gerbang kantor Bupati Kamis 04 Mei 2017.
Koordinator lapangan, Ahmad Yani Rambe menyatakan, munculnya proyek siluman jual beli baju batik Pangonal Labuhanbatu di sekolah SD serta SMP juga sangat aneh, sebab tidak ada yang mau terbuka tekait proyek ini. Kemudian, persoalan mutasi dan pengangkatan 76 Kepala Sekolah ditengarai menyalahi aturan serta syarat aksi pungli sehingga sempat terjadi aksi gelombang unjukrasa karena menolak kebijakan tersebut.