KARO  

Kabupaten Karo Jadi Pilot Project Pertanian ZBNF

Bupati Karo Terkelin Brahmana saat menerima kunjungan rombongan ZBNF yang dipimpin Kepala Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Kementerian Pertanian, Catur Hermanto, Kamis 23 Mei 2019. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Kabupaten Karo, Sumatera Utara, dipilih sebagai pilot project pengembangan pertanian dengan menerapkan sistem Zero Budget Natural Framing (ZBNF). Untuk itu Pemerintah Karo disarankan untuk membangun Toko ZBNF.

Hal ini terungkap saat kunjungan rombongan ZBNF terdiri dari Kepala Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa), Kementerian Pertanian, Catur Hermanto, Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara, Hadijah Lubis ke Kabupaten Karo. Kedatangan rombongan disambut Bupati Karo Terkelin Brahmana didampingi Kepala Pertanian Sarjana Purba, Sekretaris Pertanian Munarta Ginting, Kepala Bidang Penyuluhan Dinas Pertanian Karo, Ajaren, di ruang kerja Bupati Karo, Kamis 23 Maret 2019.

Kepala Balitsa, Catur Hermanto mengungkapkan kedatangan mereka ke Kabupaten Karo menindaklanjuti instruksi Menko Maritim, Luhut Binsar Panjaitan. Hal ini terkait kesertaan Bupati Karo Terkelin Brahmana dan Kepala Dinas Pertanian Karo Sarjana Purba dalam program ZBNF ke Kota Andhra Pradesh, India, pada Maret 2019 lalu.

“Kegiatan ini sebenarnya sebagai tindaklanjut bahwa Pemda Karo sudah mengecap ilmu pengetahuan ZBNF di  Andhra Pradesh, India bulan Maret 2019 lalu. Untuk itulah, kami datang ingin melihat apakah ZBNF sudah ada diterapkan atau belum di Kabupaten Karo.  Menurut pandangan saya, bisa saja istilah yang berbeda tapi sistem penggunaan ZBNF sudah terlaksana di Kabupaten Karo,” jelas Catur.

Baca Berita ZBNF Di Sini

Dia juga menegaskan, bahwa Kabupaten Karo merupakan salah satu wilayah pilot project penggunaan ZBNF.

“Baru kita jajaki, ternyata Kabupaten Karo termasuk salah satu pilot projects penggunaan ZBNF. Namun satu hal kekurangan Kabupaten Karo belum memiliki  Toko ZNBF. Fungsi toko ini sebagai tempat mencari informasi bagi petani, sekaligus pemasaran dan promosi komoditas hasil dari penggunaan ZBNF atau sejenisnya. Agar masyarakat luas Indonesia, mau pun luar negeri tahu bahwa Pemda Karo bagian dari pengelolaan ZBNF sukses,” imbuh Catur.

Baca Berita:

AJI Mendesak Pencabutan Pembatasan Akses Media Sosial

Perwakilan Perempuan di DPR Menurun