RIENEWS.COM – Bagi masyarakat di Tanah Karo, siapa yang tak mengenal musisi Djaga Sembiring Depari? Dia adalah sosok komponis nasional Indonesia asal Karo yang dilahirkan pada 5 Mei 1922 di Desa Seberaya dan meninggal pada 15 Juli 1963. Almarhum dimakamkan di pemakaman umum jabi jabi di Desa Sebaraya, Kecamatan Tiga Panah Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Meskipun semasa hidup tidak pernah mengecap pendidikan musik formal, Djaga pandai bermain biola, mengarang lagu dan syair-syair yang menyentuh nan indah. Bahkan mampu membakar semangat masyarakat Karo pada zamannya.
Kabar terbarunya, kuburan almarhum Djaga Depari akan dipindahkan ke tanah milik keluarga dalam waktu dekat ini.
“Keluarga sudah sepakat,” kata Agustina Br Depari didampingi Ngapuli Depari selaku anak almarhum Djaga Depari saat menemui Bupati Karo Terkelin Brahmana di ruang kerjanya, Senin, 24 Juni 2019.
Lahan untuk lokasi pekuburan sudah disiapkan di Lau Kemit. Di atas lahan milik keluarga yang luasnya 10 meter x 10 meter itu juga akan dibangun museum.
“Di sinilah nanti kami akan membangun tempat istirahat almarhum bapak seterusnya,” tutur Agustina.
Baca Berita:
Bupati Karo Berbagi Pengalaman Servant Leader dengan Pendeta
‘BD’ Shabu Gundaling Diringkus
Menurut Agustina, kedatangannya untuk memberitahu dan memohon agar Terkelin dapat membantu pengurusan administrasi berhubungan dengan pembangunan kuburan dan museum ke depan. Sejumlah surat untuk syarat pendirian museum telah diajukan ke notaris.
Rencananya, Museum Djaga Depari akan dikelola sebuah yayasan. Di dalam museum akan diletakkan jenis alat-alat musik milik Djaga yang dipakai untuk menciptakan lagu-lagunya.