5 Tahun ke Depan Pemerintah Pusat Fokus Pembangunan Mebidangro

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro bersama Bupati Karo Terkelin Brahmana di sela-sela acara Konsultasi Regional Pulau Sumatera Terhadap Penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, di Hotel Adi Mulia, Kota Medan, Selasa 13 Agustus 2019. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyatakan lima tahun ke depan, Pemerintah Pusat fokus untuk pembangunan di Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo (Mebidangro). Fokus pembangunan di empat kota tersebut sebagai komitmen Pemerintah Pusat dalam mengimplementasikan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perkotaan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo.

Hal ini diungkapkannya saat membuka acara “Konsultasi Regional Pulau Sumatera Terhadap Penyusunan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024” di Hotel Adi Mulia, Kota Medan, Selasa 13 Agustus 2019 hingga Rabu 14 Agustus 2019.

Kegiatan itu dihadiri para gubernur, bupati/wali kota se-Sumatera.

Dalam sambutan pembukaannya, Menteri Bambang menyatakan RPJMN harus menjadi pedoman pembangunan, infrastruktur harus didukung sumber daya manusianya, dan harus memperhatikan aspek lima tahun ke depan sesuai visi misi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Simak Berita Upaya Pemkab Karo Dorong Pembangunan Jalan Tol Medan-Berastagi

Pembangunan infrastruktur, pembangunan SDM, mendorong investasi, reformasi birokrasi, penggunaan APBN.

Menteri Bambang di hadadapan para gubernur, bupati/wali kota yang hadiri di antaranya Gubenur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Bupati Karo Terkelin Brahmana, mennyinggung soal jalan bebas hambatan (jalan tol).

“Yang harus diperhatikan dan diketahui untuk apa jalan tol dibangun. Dan apa kegunaanya. Pertanyaan yang sering kali orang membuat jawaban sangat gampang. Padahal yang sangat, yang dibutuhkan adalah air bersih dan sanitasi. Sebab air rentan dengan kebutuhan manusia,” ujarnya.

“Ada yang mengatakan jalan tol bertujuan mengurangi kemacetan, ada yang mengatakan sebagai kelancaran perjalanan. Bahkan paling populer, mempersingkat waktu. Semua ini bukan jawaban sebenarnya untuk pembangunan jalan tol. Akan tetapi harus mempertimbangkan industrialisasi berbasis sumber alam dan konektivitas menjangkau seluruh wilayah Sumatera,” ujarnya.

Baca Berita: