Awan Panas Gunung Semeru Berjarak Luncur 2 Km, 500 Warga Mengungsi

TRC BPBD Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, melakukan mitigasi kepada warga terdampak awan panas guguran dari Gunung Semeru yang berjarak luncur 2 kilometer. [Foto BNPB | Rienews]

Inovasi Kabupaten Karo, Terkelin Berpesan Agar ASN Menyesuaikan dengan Pimpinan Baru

BPBD Kabupaten Lumajang melaporkan, sekitar pukul 23.35 WIB, terlihat secara visual guguran lava pijar dari ujung lidah lava, perkiraan sejauh 1.000 meter. Sedangkan awan panas guguran, ini tampak pada 01.23 WIB dengan jarak luncur 2.000 meter.

Selanjutnya pada pukul 02.00 WIB, awan panas guguran sudah mencapai 3.000 meter.

“Sementara itu, sekitar pukul 03.00 WIB, BPBD setempat melaporkan hujan yang bercampur abu vulkanik berlangsur dan turun di sekitar pos pengamatan. Kondisi ini diperkirakan potensi lahar panas cukup kuat,” kata Raditya dalam siaran persnya, yang diterima jurnalis.

Selanjutnya, TRC BPBD Kabupaten Lumajang turun ke wilayah kawasan rawan bencana (KRB) I untuk memonitor situasi.

Pada saat awan panas guguran masih berlangsung, masyarakat yang berada di KRB wilayah Kamar A, Curah Koboan dan Rowobaung di wilayah Kecamatan Pronojiwo mulai melakukan evakuasi secara mandiri. Ini terjadi sekitar pukul 03.45 WIB. TRC yang berada di lapangan mengimbau warga untuk tetap tenang dan tidak panik saat peristiwa vulkanik itu menyertai upaya evakuasi warga.

Selang sekitar 1 jam kemudian, TRC Kembali menurunkan 1 tim untuk membawa peralatan dan perlengkapan, seperti terpal,  matras,  masker,  paket lauk pauk,  tambahan gizi,  selimut,  air mineral dan P3K.

PVMBG  merekomendasikan, masyarakat tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1 km dan wilayah sejauh 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif Gunung Semeru (Jongring Seloko) sebagai alur luncuran awan panas, dan mewaspadai gugurnya kubah lava di Kawah Jongring Seloko. (Red)