Diperkirakan sekitar 8.890 jiwa masyarakat yang tinggal di lereng selatan Gunung Merapi di wilayah Kabupaten Sleman melakukan evakuasi mandiri. Mereka mengungsi secara mandiri ke Glagaharjo sekitar 2.000 jiwa, Balai Desa Umbulharjo 500 jiwa, barak Brayut Umbulharjo 400 jiwa, Puskesmas Pakem Harjobinangun 2.000 jiwa, Balai Desa Pakembinangun dan Harjobinangun 800 jiwa, lapangan Tritis Purwobinangun 800 jiwa, barak Purwobinangun 190 jiwa, Candi Binangun 2.000 jiwa, dan Balai Desa Girikerto 200 jiwa.
BPBD Sleman mendistribusikan 29.350 masker, BPBD Kabupaten Magelang mendistribusikan 9.000, BPBD Kabupaten Klaten membagikan 26.000, BPBD Kabupaten Boyolali 6.000 masker.
Selain itu beberapa lembaga dan relawan juga membagikan masker seperti PMI, Tagana, Dinas Kesehatan dan lainnya.
Untuk sementara obyek wisata di Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi ditutup oleh Balai Taman Nasional Gunung Merapi.
Beberapa obyek wisata yang ditutup adalah Tlogo Muncar dan Tlogo Nirwono di Kaliurang, Panguk dan Plunyon di Kali Kuning Cangkringan, Sapuangin Deles di Kemalang Klaten, Jurang Jero di Srumbung Magelang dan pendakian Gunung Merapi dari Sapuangin maupun dari Selo, Boyolali.
Penutupan sementara sampai dengan batas yang akan ditentukan kemudian.
Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. Belajar dari pengalaman erupsi Gunung Merapi tahun 2010, saat ini pemerintah, Pemda, masyarakat dan relawan telah meningkat tingkat kesiapsiagaannya menghadapi erupsi Gunung Merapi. (Rep-02|Rel]