Banjir di Kota Manado, 3 Orang Meninggal Dunia, 8 Kecamatan Tergenang Air

Kondisi banjir di salah satu wilayah terdampak di Kota Manado, Sulawesi Utara. [Foto BPBD Kota Manado]

RIENEWS.COM – Bencana hidrometeorologi masih menjadi ancaman di sejumlah wilayah di Indonesia, memasuki puncak musim penghujan April 2021. Di Kota Monado, Provinsi Sulawesi Utara, dilaporkan tiga orang meninggal dunia dan satu orang dinyatakan hilang dalam bencana banjir yang terjadi sejak Jumat 22 Januari 2021.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati menyatakan intensitas hujan yang terjadi di wilayah itu sebagai salah satu penyebabnya. Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan air permukaan sungai Sawangan dan Tondano meluap. Delapan kecamatan di Kota Manado tergenang air.

“Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Manado mencatat hujan dengan intensitas tinggi memicu debit air di daerah aliran sungai (DAS) Sawangan dan Tondano meluap. Berdasarkan data BPBD setempat pada (Jumat) pukul 21.00 WIB, delapan kecamatan di Kota Manado terdampak banjir.  Yaitu Kecamatan Malalayang, Wanea, Sario, Paal Dua, Pikkala, Wenang, Tuminting dan Singkil,” kata Raditya, Jumat malam, 22 Januari 2021.

Baca Berita:

Cory Sriwaty Harapkan Pers Tetap Solid

Konsultasi RKPD 2022 Karo Angkat Tema Pemulihan Ekonomi Dampak Covid 19

“Dilaporkan tiga warga meninggal dunia dan satu lainnya hilang. BPBD masih mengidentifikasi korban yang telah dievakuasi. Sedangkan kerugian material, BPBD memantau rumah warga terendam dan beberapa titik longsor. Tinggi genangan banjir sekitar 50 hingga 400 cm. BPBD masih melakukan kaji cepat di lapangan,” imbuh Raditya.