Banjir Kembali Landa Pulau Buru, Jembatan Antar Desa Putus

Jembatan penghubung antar Desa Waelana dan Desa Persiapan Silewa, Kecamatan Fena Leisela, Kabupaten Buru, Maluku, putus dampak banjir terjadi Kamis 16 September 2021. [Foto BNPB]

Dalam penanganan dampak banjir, BPBD Kabupaten Buru berkoordinasi dengan perangkat desa setempat maupun Babinsa dan Babinkamtibmas di Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba.

“Selain berkoordinasi, BPBD Kabupaten Buru telah menyalurkan bantuan logistik berupa beras 500 kg dan mie instan 50 dos ke warga terdampak di Desa Waelana Lana dan Persiapan Silewa. Kemudian pendistribusia logistik berupa, beras 250 kg dan mie instan 70 dos, menuju Desa Wamana Baru. Sedangkan di Desa Waegeren, masyarakat menerima bantuan beras 150 kg dan mie instan 30 dos. Bantuan juga diberikan oleh Dinas Sosial Kabupaten Buru, terdiri dari beras 600 kg, selimut 25 buah dan terpal 9 buah, untuk Desa Wamana Baru,” kata Muhari.

Prakiraan cuaca BMKG, wilayah Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba, hari ini- Jumat 17 September 2021 hingga Sabtu 18 September 2021, masih berpeluang terjadi hujan ringan di wilayah tersebut.

Potensi Banjir dan Tanah Longsor

Pantauan InaRISK BNPB, terdapat 10 kecamatan di Kabupaten Buru, Maluku, masuk wilayah potensi bahaya banjir sedang hingga tinggi dan tanah longsor. [Foto Tangkapan layar InaRISK BNPB]
Berdasarkan InaRISK BNPB, di Kabupaten Buru sebanyak 10 kecamatan memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.

“Kedua kecamatan terdampak termasuk dalam wilayah dengan potensi tersebut. Di samping berpotensi banjir, Kecamatan Fena Leisela dan Lolong Guba juga berpotensi bahaya tanah longsor dengan kategori serupa,” kata Muhari.

InaRISK adalah portal hasil kajian risiko yang menggunakan arcgis server sebagai data services yang menggambarkan cakupan wilayah ancaman bencana, populasi terdampak, potensi kerugian fisik (Rp), potensi kerugian ekonomi (Rp) dan potensi kerusakan lingkungan (ha) dan terintegrasi dengan realisasi pelaksanaan kegiatan pengurangan risiko bencana sebagai tool monitoring penurunan indeks risiko bencana.

Muhari mengungkapkan, menyikapi musim hujan yang sudah berlangsung bulan ini (September 2021), masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.

Kesiapsiagaan dan kerja sama antar masyarakat di kawasan hulu dan hilir sangat membantu dalam menginformasikan kondisi curah hujan atau pun kondisi tanah teridentifikasi mengalami keretakan atau tidak.

Kabupaten Buru yang terletak di Pulau Buru, Maluku, sebelumnya juga dilanda banjir disertai angin kencang. Banjir dipicu oleh curah hujan tinggi pada Selasa 7 September 2021.

Wilayah terdampak banjir, Desa Namlea yang terletak di Kecamatan Namlea, Desa Pela di Kecamatan Batabyal, dan Desa Waekasar di Kecamatan Weapo. Peristiwa ini menyebabkan 62 unit rumah terdampak banjir, juga fasilitas umum seperti masjid, kantor dan bangunan Sekolah Dasar (SD) serta beberapa areal persawahan warga juga ikut terendam. (Rep-02)