RIENEWS.COM – Asma merupakan penyakit kronis pada saluran pernapasan yang ditandai dengan sesak napas akibat penyempitan pada saluran pernapasan. Penderita asma memiliki saluran pernapasan yang lebih sensitif dibandingkan orang normal.
Jika paru-paru terpapar pemicu asma, maka otot-otot di saluran pernapasan akan kaku sehingga membuat saluran tersebut menyempit. Produksi dahak juga meningkat. Kombinasi dari kondisi tersebut membuat penderita mengalami gejala asma, seperti sulit bernapas, batuk, mengi, dan rasa nyeri atau sesak di dada.
Dalam kondisi tersebut diperlukan inhaler yang merupakan jenis obat hirup untuk mengatasi, mencegah dan mengobati gejala asma. Penggunaannya dengan cara dihirup melalui mulut penderita. Sementara berdasarkan firman Allah dalam QS al-Baqarah (2): 187, bahwa salah satu hal yang membatalkan puasa adalah makan dan minum dengan sengaja. Artinya memasukkan apa saja ke dalam perut melalui mulut.
Lantas apakah penggunaan inhaler bagi penderita asma akan membatalkan puasa?
Dilansir dari Majalah Suara Muhammadiyah Nomor 12 tahun 2022, penggunaan inhaler saat puasa tidak membatalkan puasa. Sebab alat hirup tersebut bukan masuk dalam kategori makan atau minum. Kandungan zat kimia dalam inhaler adalah salbutamol sulfat berwujud cair yang sangat sedikit jumlahnya. Satu alat inhaler mengandung 10 ml cairan yang mengandung obat-obatan dengan 200 kali semprotan.
Artikel lain
Mahfud MD Sudah Tidak Sabar Beberkan Dugaan TPPU Rp300 Triliun Kepada DPR