BNPB Imbau Hindari Bantuan Susu Formula Kepada Pengungsi Gempa Lombok

Kegiatan relawan dalam penanganan darurat bencana. [Foto BNPB | Rienews.com]

RIENEWS.COMBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada para orang tua untuk menghindari pemberian susu formula kepada anak dan bayi. Berdasarkan data sementara, jumlah pengungsi akibat dampak gempa 7 skala richter (SR) yang mengguncang Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), 387.067 jiwa.

Dijelaskan Kepala pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, hHingga saat ini belum ada data berapa jumlah bayi dan anak-anak.

“Tetapi diperkirakan terdapat puluhan ribu jiwa. Data sementara di Kabupaten Lombok Utara terdapat 1.991 jiwa balita berusia nol sampai lima tahun, dan 2.641 jiwa anak-anak berusia enam sampai sebelas tahun,” sebut Sutopo dalam siaran persnya, Sabtu 11 Agustus 2018.

Menurut Sutopo, pemberian bantuan berupa makanan untuk bayi dan balita tidak dapat dilakukan sembarangan di pengungsian. Bagi ibu dan bayi yang masih menyusui harus mendapat perhatian.

Baca Berita: Angin Kencang di Kota Wisata Berastagi Akibatkan Kerusakan

Berita Populer: Polisi Gerebek Pesta Sabu dan Ganja 4 Pemuda Berastagi

“Air susu ibu merupakan makanan yang paling sempurna bagi bayi. Menyusui dalam kondisi darurat harus terus dilakukan oleh ibu kepada balitanya. Tidak bisa digantikan dengan susu formula. Sebab terbatasnya sarana untuk penyiapan susu formula, seperti air bersih, alat memasak, botol steril dan lainnya sangat terbatas di pengungsian. Bahkan pemberian susu formula akan meningkatkan risiko terjadinya diare, kekurangan gizi dan kematian bayi,” kata Sutopo.

Beberapa pengalaman saat terjadi bencana, apalagi skala bencananya besar yang menyebabkan banyak pengungsi pada saat tanggap darurat bencana, susu formula dan susu bubuk adalah bantuan umum diberikan dalam keadaan darurat.

“Sayangnya, produk-produk tersebut seringkali dibagikan tanpa kontrol yang baik dan dikonsumsi oleh bayi dan anak-anak yang seharusnya masih harus disusui. Akibatnya, kasus-kasus penyakit diare di kalangan bayi usia di bawah enam bulan yang menerima bantuan susu formula dua kali lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak menerima bantuan itu,” tegas Sutopo.