BNPB: Jangan Lupa Ribuan Korban Gempa Lombok-Sumbawa

Salah satu titik lokasi pengungsian korban terdampak gempa 7 SR mengguncang Nusa Tenggara Barat. [Foto BNPB | Rienews]

Kabupaten Lombok Tengah 11.232 unit, rumah telah dibongkar 1.711 unit, rumah siap di bangun kembali 300 unit, rumah terverifikasi 20.353 unit, SK 6.303 unit, buku terbit 2.498 unit, berisi saldo 799 unit, berminat Risha 199 KK, jumlah Pokmas 39 Tim.

Kota Mataram berjumlah 4.446 unit, rumah siap di bangun kembali 99 unit. rumah terverifikasi 1.507 unit,  SK 1.507 unit, buku terbit 1.566 unit. Di Kabupaten Sumbawa berjumlah 9.040 unit dengan rincian, rumah siap dibangun kembali 513 unit, rumah telah dibongkar 509 unit, SK 3.270 unit.

Di Kabupaten Sumbawa Barat berjumlh 15.361 unit, rumah siap dibangun kembali 610 unit,  SK 5.919 unit, buku terbit 2.081 unit, berisi saldo 346 unit.

Kerusakan

Kerusakan fasilitas umum (fasum) dan fasilitas sosial (fasos) terdata 3.818 unit, terdiri dari  fasilitas peribadatan siap dibangun kembali 145 unit,  fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 68 unit.

Total fasilitas kesehatan siap dibangun kembali 2 unit, fasilitas perkantoran siap dibangun kembali 8 unit

Sebaran kerusakan fasilitas umum dan fasilitas sosial, di Kabupaten Lombok Utara sebanyak 609 unit, terdiri dari  fasilitas kesehatan 90 unit, fasilitas peribadatan 244 unit, fasilitas pendidikan 275 unit, fasilitas peribadatan siap dibangun kembali 44 unit, dan fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 13 unit.

Kabupaten Lombok Barat jumlah 526 unit, fasilitas kesehatan 84 unit, fasilitas peribadatan 108 unit, fasilitas pendidikan 294 unit, fasilitas perkantoran 26 unit, fasilitas pasar 7 unit, fasilitas jembatan 7 unit, fasilitas peribadatan siap dibangun kembali 60 unit,  fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 21 unit.

Kabupaten Lombok Timur jumlah 1.865 unit,  fasilitas kesehatan 35 unit, fasilitas peribadatan 535 unit, fasilitas pendidikan 1.295 unit, fasilitas peribadatan siap dibangun kembali 15 unit, fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 4 unit, fasilitas perkantoran siap dibangun kembali 1 unit.

Kabupaten Lombok Tengah jumlah 357 unit, fasilitas kesehatan 95 unit, fasilitas peribadatan 50 unit, fasilitas pendidikan 212 unit, fasilitas pemerintahan siap dibangun kembali 1 unit, fasilitas Pendidikan siap dibangun kembali 2 unit.

Di Kota Mataram jumlah kerusakan fasum dan fasos 176 unit, fasilitas kesehatan 21 unit, fasilitas peribadatan 144 unit, fasilitas pendidikan 11 unit, fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 8 unit.

Kabupaten Sumbawa berjumlah 285 unit, fasilitas kesehatan 21 unit, fasilitas peribadatan 156 unit, fasilitas pendidikan 89 unit, fasilitas perkantoran 19 unit, fasilitas peribadatan siap dibangun kembali 6 unit, fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 13 unit, fasilitas perkantoran siap dibangun kembali 6 unit/

Kabupaten Sumbawa Barat pendataan terhadap kerusakan fasum dan fasos,  fasilitas peribadatan siap dibangun kembali 6 unit, fasilitas pendidikan siap dibangun kembali 7 unit, dan fasilitas kesehatan siap dibangun kembali 2 unit.

Kebutuhan Mendesak

Kebutuhan-kebutuhan mendesak, logistik permakanan (MSS), air bersih, MCK, dan sanitasi. Layanan kesehatan dan trauma healing. hunian sementara berupa terpal / tenda (untuk warga yang mengungsi komunal atau mengungsi mandiri di depan rumahnya).

Selimut, keamanan petugas dan warga, kebutuhan bayi dan balita, tenda terpal untuk fasum dan fasos, tikar, kelambu.

Rekomendasi BNPB,  percepatan penetapan SOP perbaikan rumah rusak, dukungan perkuatan huntara, himbauan kepada masyarakat untuk kembali ke rumah, percepatan proses verifikasi oleh Pemda.

Hal lain yang terus dilakukan BNPB pendampingan Tim BNPB terkait pendataan verifikasi rumah rusak. Pendampingan posko terkait upaya percepatan pembangunan rumah dan administrasi DSP pada masa transisi darurat.

Bersama BPBD koordinasi dengan Dinas PU, Perkim, dan Rekompak terkait hal teknis maupun administrasi dan hal lain dalam rangka percepatan pemberian bantuan dana stimulan rumah rusak. koordinasi dalam rangka percepatan penanganan darurat pada masa transisi. (Rep-01)