Alek Chandra Singarimbun mengatakan dari kegiatan bakti sosial ini harapannya, bisa saling berbagi rezeki dan rasa.
“Sebagai ungkapan syukur kita yang tahun ini, Cap Go Meh hari ke-15 dan hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi komunitas Tionghoa di seluruh dunia bersamaan dengan Hari Pers Nasional (HPN) dan HUT PWI ke-74 tahun,” kata Alek Chandra didampingi Lukas Sugito, Alay Sulayman, Ahak Risno, Acia Dunia, Ahua selaku Ketua Perkumpulan Budi Luhur Kabanjahe saat memberikan bantuan kepada karyawan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karo yang merupakan “Super Tim Kebersihan” di Kota Kabanjahe.
Alek Chandra mengemukakan kegiatan bakti sosial tersebut sebagai kepedulian untuk berbagi kasih kepada “Super Tim Kebersihan” berupa bingkisan dari tokoh masyarakat Tionghoa Kabanjahe dan PWI.
“Bantuan dalam bentuk sembako ini diharapkan bisa bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang setiap hari bergelut di sejumlah jalan, tidak menghiraukan debu dan terik matahari. Mereka adalah Super Tim yang tangguh lingkungan yang pantas dihargai,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana mengatakan, Pemerintah Kabupaten Karo menyambut baik peringatan Cap Go Meh 2571 Tahun 2020 dan berharap kepada mayarakat Tionghoa yang ada di Kabupaten Karo terus ikut sumbangsih pemikiran dalam menjaga kondusifitas dan mendukung pembangunan pemerintah di Kabupaten Karo.
Bupati pun menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kegiatan bakti sosial tokoh masyarakat etnis Tionghoa Kabanjahe bersinergi dengan PWI Kabupaten Karo, Dairi dan Pakpak Bharat yang dinilai selalu memberikan bantuan dan manfaat bagi warga Kabupaten Karo yang membutuhkan tanpa membeda-bedakan latar belakang dan kebhinekaan.
“Indahnya saling berbagi di atas landasan kemanusiaan, merekat perbedaan dengan tujuan mulia, sejatinya tanpa mengenal sekat. Inilah perspektif patut diapresiasi kegiatan bakti sosial yang saling bekerjasama dan bersinergi antara tokoh etnis Tionghoa dan PWI Kabupaten Karo, menjadi tumpuan dalam hidup beragama budaya. Saya yakin masyarakat Kabupaten Karo masih mengutamakan kearifan lokal merga Silima rakut Sitelu tutur siwaluh perkaden kaden sepuluh dua tambah sada, walaupun beda etnis dan budaya, tapi toleransi antar sesama umat beragama serta sangat baik dalam membangun komunikasi antar umat beragama satu dengan lainnya dalam menjalankan ibadah dan kepercayaannya masing-masing,” imbuhnya. (Rep-01)