“Mulai hari ini, Camat bersama kepala desa koordinasikan kepada masyarakat tentang pentingnya patit agar jalan tidak semakin rusak parah. Kalau sudah begini yang disalahkan pasti pemerintah. Maka itu, camat dan kades berperan. Upayakan, ya pak camat,” ujar Terkelin.
Kabid Bina Marga Hendra Mitcon mengatakan, pihaknya beberapa waktu lalu sudah melakukan pembersihan dan membuat saluran pembuangan air, agar air hujan dan air cucian wortel pengusaha di simpang Desa Surbakti dapat mengalir dijalur yang kita buat,” ucap Hendra.
Hendra melanjutkan, warga Desa Surbakti melakukan penimbunan jalan di depan rumahnya dan jalan menuju ladang mereka, guna menghalangi aliran air dari usaha pencurian wortel.
“Walaupun tidak musim hujan, air meluber ke badan jalan. Sebab, air tersebut berasal dari cucian wortel, menambah kerusakan jalan menjadi parah,” tutur Hendra.
Sementara Camat Simpang Empat Amsah Perangin-angin mengaku sudah memerintahkan Kepala Desa Surbakti, Bahtera Ginting melakukan sosialisasi.
“Namun sampai saat ini belum ada informasi dan penyelesaian yang dilaporkan kepala desa kepada saya. Kedepan akan kita coba lebih persuasif lagi, agar masyarakat tidak mengalihkan air ke badan jalan, dan menutup saluran parit,” tegas Amsah.
Anggota DPRD Sumut, Layari Sinukaban mengimbau masyarakat mendukung upaya yang telah dilakukan Pemerintah Karo.
“Mari kita jaga, jika kita tidak bisa perbaiki minimal kita awasi. Kasihan Pemkab Karo bolak balik tinjau lapangan ternyata program Pemda tidak didukung sepenuhnya. Ini peran Camat dan Kades dan berkolaborasi dengan Dinas PUPR,” imbuh Layari. (Rep-01)