RIENEWS.COM – Bupati Karo Terkelin Brahmana “marah” mengetahui pekerjaan pembukaan untuk lahan usaha tani (LUT) oleh PT. Siparanak Gabe Maduma (PT. SGM) sekitar seluas 480,11 hektar di hutan produksi tetap Desa Siosar, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, tak kunjung selesai. Area LUT diperuntukan bagi korban dampak gunung Sinabung dalam Relokasi Tahap III.
“Kemarahan” Terkelin Brahmana terungkap dalam rapat yang dihadiri Asisten I Pemkab Karo Suang Karokaro, Plt Asisten II Pemkab Karo Davit Trimei Sinulingga, Kepala Bappeda Nasib Sianturi, Kepala Inspektorat Philemon Brahmana, Kabid Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Meri, Kalak BPBD Karo Martin Sitepu, Kasi Intel kejaksaan Karo Arief, Camat Tiga Panah Data Martina, Camat Merek Tomi Heriko Sidabutar, Danramil Tiga Panah, Kapolsek Tiga Panah, perwakilan PT. SGM, di ruang Kantor Bupati Karo, Senin 15 April 2019.
Bahkan Bupati Karo mempersilakan wartawan memasuki ruang rapat. Terkelin menegaskan tak menginginkan keterlambatan pembukaan LUT, menyebabkan Pemerintah Kabupaten Karo disalahkan.
“Saya sangat kecewa berat dan kesal, sampai detik ini belum ada dari Tim Monitoring dan OPD Pemda Karo terkait kesimpulan maupun keputusan untuk penebangan kayu tertunda-tunda. Alasan perusahaan PT Paranak Gabe Maduma dinilai tidak mampu, dan IPK (izin penebangan kayu) sudah berakhir 12 April 2019, sehingga dilakukan peninjauan kembali,” ujar Terkelin.
Sebelumnya, Kepala BNPB Doni Monardo menekankan agar pembangunan Relokasi Tahap III di antaranya penyediaan LUT, tidak ditunda-tunda.
Bupati meminta persoalan ini segera dikonsultasikan dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, mengetahui apa kendalanya dan mencarikan solusi dan keputusan.
“Di sini hadir TP4D (Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Daerah), polisi dan TNI. Ini cukup bersama-sama untuk mengambil suatu keputusan. Jangan pernah takut dan ragu, apalagi demi kemanusiaan. Sebab, Pemerintah Pusat melalui Presiden RI memberikan lahan Relokasi Tahap III karena alasan pengungsi, kemanusiaan. Bahkan, kemarin, Kepala BNPB berpesan segera tuntaskan dan jangan tunda-tunda lagi. Jadi mengapa kita di daerah tidak peduli dan saling menyalahkan. Intinya kita bisa mengkritik, dan serius bekerja. Jika kita ini steril, apakah kita steril? Nah, kalau steril mari cepat rapatkan segera, jangan tunda-tunda lagi,” ujar Terkelin saat membuka rapat.
Baca Berita:
Achmad Ushuluddin Perkenalkan SMART Model di Bidang Kesehatan
Program Relokasi LUT 480,11 Hektar Bagi Pengungsi Sinabung Terancam Gagal