Dalam diskusi yang penuh keakraban itu, Bupati Karo Terkelin Brahmana memberkan respons atas masukan dari mantan Bupati Karo dan para tokoh yang hadir.
“Semua masukan yang ada tadi, sangat kita apreaisasi. Apa yang disampaikan, seperti Pak DD. Sinulingga, sudah paham pemerintahan, dalam bekerja,” kata Bupati Karo.
Ditegaskan Terkelin, ada beberapa poin yang disebutkan tadi, sudah dialankan Pemkab Karo.
“Misalnya, memudarnya budaya Karo. Sekarang sudah ada lembaga Lakonta, yang aktif untuk mengurusi memulihkan terkait budaya Karo. Selain itu , paham radikalisme yang merongrong NKRI, membuat rasa nasionalisme dan rasa kebangsaan mulai tergerus. Hal ini juga sudah disosialisasikan bersama Polres Karo dengan mengajak masyarakat Tanah Karo, anak SMA , ASN, TNI, Polri, menonton bersama , nonton bareng (film) 22 Menit. Isi dalam film tersebut menolak paham radikalisme dan terorisme. Khususnya Kabupaten Karo tidak ada kata selain tolak dan bumi hanguskan,” tegas Bupati Karo.
Tentang rumah singgah, hal itu akan menjadi pemikiran bagi Pemkab Karo.
“Nanti Pemkab akan memikirkannya seperti apa bentuknya. Sedangkan untuk HIV/AIDS, pihak Moderamen GBKP sudah lama menggaungkan pemberantasan penyakit masyarakat tersebut agar ditangani dan dibersihkan secara serius. Sebab penyakit ini kabarnya sudah ada yang mengidap dan menetap di Karo, dan dugaan sementara ingin ditularkan sebagai balas dendam. Nah, jika info dugaan ini benar, maka akan menjadi atensi Pemkab Karo sekaligus bagi OPD yang membidangi tupoksinya ini akan menindaklanjutinya,” pungkas Bupati Karo Terkelin Brahmana. (Rep-01)