RIENEWS.COM – Bupati Karo Terkelin Brahmana menyesalkan sikap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dianggap tidak kreatif dan perhatian dengan relief yang terdapat di kota wisata Berastag. Kota Berastagi di Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatera Utara, merupakan ikon wisata dan sejarah.
Di sini, para founding fathers Republik Indonesia, di antaranya Ir. Soekarno, Agus Salim, dan Sutan Syahrir, pernah diasingkan oleh Belanda selama 12 hari pada Desember 1948.
Bupati Karo menegaskan meski tidak ada OPD secara khusus yang bertanggung jawab atas kelestarian relief, namun hal ini bukan berarti tidak ada pemeliharaan.
Masalah ini menjadi pembahasan Bupati Karo Terkelin Brahmana dengan sejumlah pimpinan OPD, Kabid Organisasi Pemda Karo Daud Sembiring, Kakesbang Linmas Tetap Ginting, Kasat Pol PP Hendrik Philemon Tarigan, Kabid Damkar Eddi Ginting, dan Kasi Damkar Teguh Purba, di ruang kerja Bupati, Selasa 11 Desember 2018.
Baca Berita: Massa Desak Pejabat Karo Berstatus Tersangka Korupsi Ditahan
Kabid Organisasi Pemda Karo Daud Sembiring kepada Bupati Karo, menyatakan, belum ada OPD khusus bertanggung jawab menangani soal relief yang terdapat di dinding pusat Kota Berastagi.
“Untuk itu, kedepan akan kita ajukan dan rubah struktur organisasi agar pemeliharaan dan perbaikan, baik segi pengecatan dan pembersihan rumput di sekitar dinding relief akan kita masukkan kedalam OPD sesuai arahan keputusan Mendagri juga ada,” kata Daud.
Hal itu, sebut Bupati Karo jangan jadi alasan untuk pembiaran.