Bupati Karo Sesalkan Pudarnya Relief di Kota Wisata Berastagi

Bupati Karo Terkelin Brahmana bahasa perawata da pemeliharaan relief di dinding kota wisata Berastagi, bersama pimpinan OPD Pemkab karo, Selasa 11 Desember 2018, di ruang kerja Bupati. [Foto Ist | Rienews]

“Jika tidak ada OPD yang menangani sesuai Tupoksinya, apakah kita biarkan? Di sini kita harus kreatif, artinya libatkan dan  perdayakan Satpol PP, Linmas, dan pegawai Damkar dengan cara kerja bakti atau gotong-royong, tanpa harus ada anggarannya,” tegas Terkelin Brahmana.

Dikatakannya, program (pemeliharaan relief) ini tanpa keluar biaya, hanya butuh kepedulian dan kreatifitas antar-lintas OPD.

“Ada 3  cara kinerja OPD itu, peduli tapi tidak cerdas, ada yang cerdas tapi tidak peduli, dan ada sama sekali tidak peduli dan tidak cerdas. Harapan saya, kedepan buatkan program kepada Kasat Pol PP dan Kesbang Linmas, misal kerahkan personil Satpol, Damkar dan Linmas. Bagi tugas, kalau bisa tanggal 20 Desemeber 2018 ini Damkar lakukan penyiraman dinding relief, baru anggota Satpol PP bekerja dan cat, hari  besoknya (21 Desember) sampai selesai,” ucap Bupati Karo.

Usai mendengar penjelasan dari orang nomor satu di Pemkab Karo, Kasat Pol PP Hendrik Philemon Tarigan menyatakan, akan menyusun perencanaan kerja, soal pemeliharaan relief, di Tahun 2019.

“Sesuai petunjuk (Bupati Karo) tadi, akan kita ajukan kegiatan Satpol PP bergabung dengan Llinmas serta Damkar dengan kegiatan kerja bakti dan Bimtek dalam kurun  3 bulan atau 6 bulan akan kita laksanakan,” ujar Hendrik Philemon.

Aksi pemeliharaan, kata Hendrik, akan dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2018.

“Intinya (20 Desember) saya akan kerahkan setengah  kekuatan personil Satpol PP yang berjumlah 307  orang semuanya, dan 12 armada Damkar sesuai instruksi Bupati, kita harus sudah kerja. Kerja sesuai jadwal yang ditetapkan beliau. Kerja ini tidak ada anggaran, hanya perlu kekompakan dan kerjasama. Intinya ini kerja ikhlas untuk gotong-royong,” imbuh Hendrik. (Rep-01)