RIENEWS.COM – Bupati Karo Terkelin Brahmana memotivasi para kepala lingkungan (Kepling) untuk turut menyukseskan program Pemerintah Pusat dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba yang mencakup wilayah Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dalam pertemuan dengan para kepling, Bupati Karo menekankan agar menggelorakan slogan Pemkab Karo 2019; Ayo Peduli, Ayo Ikhlas, Ayo Disiplin Kebersihan. Di pertemuan itu, para kepling mengusulkan kepada Bupati untuk menaikkan gaji mereka yang selama ini hanya Rp600 ribu per bulan.
Hal ini diutarakan Terkelin Brahmana dalam tatap muka dengan para kepling di Taman Menjuah Juah Berastagi, Jumat 18 Januari 2019.
Dikatakan Terkelin, menindaklanjuti program Menteri Bidang Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, pada Rakor beberapa waktu lalu di Balige, agar 8 kepala daerah sekawasan Danau Toba, peduli terhadap kebersihan di setiap daerah wisata.
“Temu muka ini untuk menampung aspirasi para kepling sebagai ujung tombak pemerintahan mengawasi kebersihan dan memonitor hal-hal yang berkepentingan fasum (fasilitas umum),” kata Terkelin.
Baca Berita: Warga Relokasi Sinabung Keluhkan Pembangunan Huntap
Pertemuan itu dihadiri anggota DPRD Karo Thomas Joverson Ginting, Kadis Pariwisata Mulia Barus, Kadis BPKPAD Andre Tarigan, Kabag Hukum Monika Purba, Sekretaris Bappeda Amal, Sekretaris Dinas Perhubungan Budiman Sinulingga, Camat Berastagi Mirton Ketaren, Kabid LHK Hotman Brahmana, Lurah, dan tokoh masyarakat Albert Sembiring dan Riyanta Ginting.
Baca Juga: Kepala Daerah Sepakati Penghentian Keramba Apung di Danau Toba
Di kesempatan itu, kepling se-Kecamatan Berastagi, di antaranya Torison Ginting Kepling Gundaling I, Ramlan Tarigan Kepling I, Bugis Ginting Kepling Mulgap I, Jonson Purba Kepling 15, merangkum 6 usulan dan permasalahan yang disampaikan langsung kepada Bupati Karo. Yakni pertama, penambahan tong sampah dan Bin sampah di sekitar Kecamatan Berastagi sekaligus pengangkatan sampah diintensifkan armada kebersihan keliling seputaran Berastagi.
Kedua, menata ulang trotoar yang rusak dan ditumbuhi semak. Ketiga, di daerah Panglet dan Listrik atas rawan longsor, parit sekitar air sering meluber ke rumah masyarakat karena parit tidak dapat menampung air jika hujan. Keempat, lampu penerangan di Jalan Trimurti tidak ada, kelima; di Jalan Kenanga wilayah Kepling I agar tebing jalan di bolduser, rawan bencana. Dan, keenam; setiap 3 bulan diadakan pertemuan dialog dan diskusi.
“Usulan ini, murni dari semua aspirasi dari masyarakat yang kami dapatkan. Mudah-mudahan aspirasi kami segera akan terjawab oleh Pemda melalui Camat Berastagi,” imbuh kepling Torison dan Ramlan Tarigan.