Data Lengkap Korban dan Penanganan Darurat Gempa Tsunami Palu-Donggala

Kerusakan dampak gempabumi 7,4 magnitude dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat 28 September 2018. [Foto BNPB | RIenews]

RIENEWS.COM – Data yang dihimpun Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di hari kedua pasca gempabumi magnitude 7,4 dan tsunami yang mengguncang Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, Jumat 28 September 2018.

Korban meninggal dunia mencapai 832 orang, korban luka berat mencapai 540 orang. Sementara itu sejumlah warga asing hingga kini belum diketahui nasibnya.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam rilis yang diterima redaksi, Minggu 30 September 2018, menyatakan Gubernur Sulawesi Tengah telah menetapkan masa Tanggap Darurat Bencana Gempabumi dan Tsunami selama 14 hari, sejak Jumat 28 September 2018 hingga 11 Oktober 2018.

Baca Berita: Libatkan Kodim, Pemkab Karo Buka Jalan Sepanjang 2,5 Km  

Dalam keputusan itu, ditunjuk Komandan Resor Militer (Danrem) 132/Tadulako sebagai Komandan Tanggap Darurat Penanganan Bencana Gempabumi dan Tsunami. Pos Komando (Posko ) Tanggap Darurat Penanganan Bencana  Gempabumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah  ditetapkan di Makorem 132/ Tadulako, Kota Palu.

Daerah terdampak meliputi Kota Palu, Kabupaten Donggala, Kabupaten Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong. Mendagri telah mengirimkan surat kawat agar kepala daerah setempat menetapkan masa tanggap darurat.

Korban Meninggal dan Luka

Jumlah korban jiwa hingga Minggu 30 September 2018, pukul 13.00 WIB, 832 orang orang meninggal dunia. Korban meninggal di Kota Palu  821 orang dan Kabupaten Donggala 11 orang meninggal.

“Korban meninggal disebabkan  oleh tertimpa reruntuhan bangunan akibat gempa tsunami,”  imbuh Sutopo.

Korban meninggal dunia segera dimakamkan secara layak setelah dilakukan identifikasi melalui DVI, face recognition dan sidik jari  yang dilakukan DVI Polda Palu.

“Hari ini korban mulai dimakamkan secara massal untuk menghindari timbulnya timbulnya penyakit,” kata Sutopo.

Untuk korban luka berat terdata 540 orang dirawat di rumah sakit, pengungsi 16.732 jiwa yang yang tersebar  di 24 lokasi.

Diperkirakan jumlah korban akan terus bertambah karena masih banyak korban yang belum teridentifikasi, korban diduga masih tertimbun bangunan runtuh, dan daerahnya belum dijangkau oleh Tim SAR.