Dua Bulan Pasca Gempa Bumi, 8.658 Warga Sulbar Masih Mengungsi

Dampak gempa bumi M5,9 di Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis 14 Januari 2021. [Foto BPBD Majene | Rienews]

Dampak Banjir di Lima Puluh Kota, 1.223 Penduduk Sempat Terisolasi

Pasca Libur Nasional, Wabup Karo Cory Sriwaty Sebayang Sidak ASN

Pemerintah pusat dan daerah terus memberikan dukungan kepada para penyintas yang masih berada di pos pengungsian. Pemerintah daerah memprioritaskan penanganan pasca gempa bumi pada beberapa sektor, seperti pemerintahan, ekonomi, kesehatan, pelayanan fasilitas umum dan sosial dan transportasi antar daerah.

Selain itu, pemerintah daerah juga terus berupaya untuk membuka daerah-daerah yang terisolir.

Empat desa di Kabupaten Majene yang sebelumnya terisolir telah berhasil dibuka kembali, sedangkan satu desa lain baru dapat dilalui roda dua. Di Kabupaten Mamuju, dua desa masih terisolir dan satu desa telah dapat diakses.

Sementara itu, proses pembersihan reruntuhan bangunan tetap berlangsung dengan mengerahkan alat berat.

Berikut data kerusakan bangunan di tiga kabupaten terdampak gempa bumi M6,2 yang didata BPBD Provinsi Sulawesi Barat. Kabupaten Mamuju, total  kerusakan sebanyak 11.423 unit, dengan rincian rusak ringan (RR) 5.526 unit , rusak sedang (RS) 3.843 unit dan rusak berat (RB) 2.054 unit.

Kabupaten Majene, total kerusakan sebanyak  4.099 unit, dengan rincian RR 1.177 unit, RS 1.140 unit dan RB  1.782 unit. Dan di Kabupaten Mamasa, total kerusakan sebanyak 594 unit, dengan rincian RR 440 unit, RS 98 unit dan RB 56 unit.

Raditya Jati mengungkapkan, perkembangan terkini di wilayah Provinsi Sulawesi Barat, aktivitas pasar dan pertokoan telah kondusif. Sektor ini didukung oleh listrik dan penerangan, jalur transportasi, SPBU serta jaringan telepon selular yang pulih. Di samping itu, sektor pelayanan kesehatan, perbankan dan perkantoran juga kembali aktif.  (Red)