Empat Kebiasaan Perayaan Idulfitri yang Mendatangkan Pahala dan Dosa

Presiden Jokowi menjamu Menhan Prabowo Subianto saat lebaran Idulfitri. Foto BPMI Setpres.
Presiden Jokowi menjamu Menhan Prabowo Subianto saat lebaran Idulfitri. Foto BPMI Setpres.

RIENEWS.COM – Idulfitri merupakan hari raya umat Islam selepas menjalankan ibadah puasa Ramadan sebulan lamanya. Dan upaya merayakannya ternyata dapat mendatangkan pahala, tetapi juga dosa. Dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Mochtar Luthfi melalui laman Unair.ac.id mengingatkan ada empat amalan yang dapat dilakukan agar memperoleh pahala maksimal dalam merayakan Idulfitri.

Apa sajakah itu?

Pertama, memakai pakaian terbaik
Pakaian terbaik tidak harus berupa pakaian baru. Pakaian terbaik adalah pakaian yang membuat semua orang bahagia, termasuk diri sendiri. Luthfi juga menganjurkan untuk memakai wangi-wangian yang membuat orang-orang sekitar itu nyaman. Amalan itu dilakukan untuk membuat suasana bahagia.

“Jangan sampai Idulfitri itu susah,” ucap pengampu mata kuliah Agama Islam itu.

Kedua, bersilaturahmi
Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Unair itu menambahkan bahwa silaturahmi adalah hal utama. Meskipun dapat melaksanakan silaturahmi di waktu lain, tetapi bersilaturahmi saat momen Idulfitri merupakan momen yang langka karena ada tradisi mudik.

“Momen Idulfitri menjadi momen penting ketika orang membuat momen yang spesial untuk mengingat kembali daerah asal, mengingat kembali masa kecil,” jelas Luthfi.

Ia mengingatkan pahala bersilaturahmi itu besar. Dalam hadis menyebutkan apabila ingin umur panjang, ingin banyak rezeki, adalah dengan bersilaturahmi.

Ketiga, membantu perekonomian desa
Mudik tidak selalu berkaitan dengan hal negatif, seperti kemacetan dan kecelakaan. Melainkan juga bermakna membantu perekonomian desa.

“Itulah (mudik) momen ketika uang dari kota mengalir ke desa. Selama ini, kan, uang desa mengalir ke kota semua. Semua aktivitas keuangan larinya ke pusat,” jelas Luthfi.

Ia memperkirakan uang triliunan rupiah masuk ke desa. Mereka bisa memperoleh pahala besar hanya dengan mengalirkan uangnya ke desa. Seperti melakukan aktivitas berbelanja di desa, berbagi uang dengan masyarakat desa.

“Tapi sekali lagi, ojok riya, ojok pamer (jangan pamer, jangan riya),” kata Luthfi.

Keempat, menjamu tamu dengan makanan
Setiap ada orang yang datang ke rumah, alangkah baiknya apabila disajikan makanan. Di desa atau di daerah manapun, semua rumah terbuka lebar untuk dikunjungi dan selalu ada makanan saat Idulfitri.

Artikel terkait

Haedar Nashir: Umat Islam Butuh Kalender Global agar Idulfitri dan Iduladha Satu

Tips Makan Kue Nastar Tetap Sehat Saat Lebaran

Penuhi Kriteria MABIMS, Pemerintah Tetapkan Hari Raya Idul Fitri Sabtu 22 April 2023