Gempa di Zona Megathrust Selat Sunda Tidak Berpotensi Tsunami

Peta lokasi gempabumi tektonik 4,9 SR di Samudra Hindia selatan Selat Sunda, zona megathrust, Sabtu malam, 12 Januari 2019. [Foto Printscreen BMKG | Rienews]

RIENEWS.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan, gempabumi tektonik 4,9 skala richter di Samudra Hindia selatan Selat Sunda, zona megathrust, tidak berpotensi tsunami. BMKG memperbaharui kekuatan gempa yang sebelumnya, 5,0 SR menjadi 4,9 SR.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono dalam pers rilisnya, menyatakan, Sabtu, 12 Januari 2019, pukul 19.04.26 WIB, wilayah Samudra Hindia selatan Selat Sunda diguncang gempabumi tektonik.

Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=5,0 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=4,9.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 6,85 LS dan 104,24 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 158 km arah selatan Kota Kota Agung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung pada kedalaman 53 km.

Baca Berita: Warga Heran Jalan Pala Bangun-Nabung Tak Kunjung Diperbaiki

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempabumi ini termasuk dalam klasifikasi gempabumi dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia tepatnya di zona Megathrust.