ITFC Wisuda 300 Petani Kopi Sumatera Utara
“Sementara itu, bantuan logistik terus mengalir untuk penanganan darurat. BNPB mengirimkan 1 unit helikopter MI-8 untuk mendistribusikan bantuan, seperti tenda keluarga dan barang lainnya. Bantuan tenda lain telah disiapkan pengirimannya melalui pesawat Hercules yang tiba pada malam tadi ( Selasa 16 Juli 2019),” kata Agus.
Selain pengiriman melalui udara, BNPB telah mengirimkan dukungan logistik melalui kapal.
“Bongkar muat dari kapal tanker ke kapal yang lebih kecil telah dilakukan. Sejauh ini Pemerintah Halmahera Selatan telah membentuk Pos Komando (posko) untuk melakukan penanganan darurat. Dapur umum yang dioperasikan pemerintah daerah (Pemda) yang dibantu TNI dan Polri untuk melayani 9 pos pengungsian di Kota Labuha. Pemerintah setempat menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari, terhitung 15 – 21 Juli 2019,” imbuh Agus.
Ralat
Data yang diterima dari Plh Kepala Pusdatin dan Humas BNPB, Agus Wibodo, Kamis 18 Juli 2019, jumlah korban meninggal dunia terdampak gempa 7,2 skala richter di Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara, adalah 5 orang.
BNPB telah melakukan konfirmasi dengan posko terhadap kepastian jumlah korban tersebut. Hasil konfirmasi menjelaskan bahwa menyebutkan ada satu korban dengan dua nama yang berbeda.
Setelah selesai pendataan ulang korban meninggal dunia, rilis posko mencatat 5 korban meninggal dunia; Saimah Mustafa (90 tahun), warga Desa Nyofifi, Kecamatan Bacan Timur. Asfar Mukmat (25 tahun), warga Desa Gane Dalam, Kecamatan Gane Barat Selatan. Aina amin (58 tahun), warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, Biji Siang Kale (63 tahun), warga Desa Gane Luar, Kecamatan Gane Timur Selatan, dan Sagaf Girato (50 tahun), warga Desa Yomen, Kecamatan Jorongga. (Rep-02)