“Sektor permukiman adalah penyumbang terbesar dari kerusakan dan kerugian akibat bencana yaitu mencapai 81 persen,” tegas Sutopo.
Jumlah kerugian diperhitungkan akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya data dampak kerusakan yang masuk ke Posko.
BNPB juga akan menghitung berapa besar kebutuhan yang diperlukan untuk pemulihan dalam rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana.
Pembangunan kembali akan dilakukan di 5 sektor yaitu sektor permukiman, infrastruktur, ekonomi produktif, sosial dan lintas sektor.
“Tentu memerlukan triliunan rupiah. Tidak mungkin semuanya dibebankan pada pemerintah daerah. Sebagian besar pendanaan berasal dari pemerintah pusat. Bantuan dari dunia usaha dan masyarakat sangat diperlukan untuk pemulihan ini. Proses rehabilitasi dan rekonstruksi akan dilakukan selama 2 tahun,” ujar Sutopo.
Bantuan Rp50 Juta
Pemerintah memberikan bantuan dana stimulus membangun rumah penduduk yang rusak berar Rp50 juta per Kepala Keluarga. Bantuan diberikan kepada 1.191 KK, dengan total bantuan membangun rumah Rp59,55 miliar.
Bantuan itu diberikan BNPB langsung melalui tabungan BRI kepada para penerima
Rincian penerima bantuan stimulasi tahap pertama adalah 125 untuk penduduk Lombok Utara, 20 untuk Lombok Tengah, 6 untuk Lombok Barat, 1.020 Lombok Timur, 20 Kota Mataram.
Secara simbolis bantuan diberikan oleh Danrem 162 Wirabhakti, Kalaksa BPBD Kabupaten Lombok Utara, Wakil Ketua DPD RI, Kapolres Lombok Utara, Kalaksa BPBD Kabupaten Lombok Timur, Kalaksa BPBD Provinsi NTB kepada masyarakat terdampak di GOR Pamenang. (Rep-04)