Gempa Lombok, Wapres: Perbaikan Rumah Mulai Dilakukan

Wakil Presiden Jusuf Kalla saat bertemu dengan pengungsi di pos penampungan di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, pada Selasa 21 Agustus.[Foto BNPB | Rienews]

Pemerintah memberikan bantuan warga untuk rumah kategori rusak berat sebesar Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, bahwa pihaknya telah melatih warga untuk cara pembangunan rumah tahan gempa. Pelatihan cara pembangunan membutuhkan waktu 1-2 hari.

Basuki kembali menyampaikan bahwa mulai hari ini masa rehabilitasi. Kementerian PUPR melibatkan para mahasiswa dari perguruan tinggi dan TNI untuk mengawasi pembangunan rumah.

Secara bersamaan Kementerian PUPR juga memperbaiki infrastruktur, pembangunan pasar dan sekolah. Sejumlah 43 sekolah dari 500 lebih sekolah rusak sudah mulai pembangunan, sedangkan Kementerian Pendidikan telah mendirikan tenda-tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar.

Rumah yang terverifikasi mencapai 10.000-an rumah.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan telah mendistribusikan bantuan dana rumah kepada 5.000 keluarga.

Hingga kini Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Lombok NTB 2018 mencatat total rumah rusak mencapai 73.843 unit.

Sementara itu, menanggapi penanganan darurat pascagempa, Wapres Jusuf Kalla  menyampaikan bahwa cara penanganan pemerintah sama dengan cara penanganan bencana nasional.

Saat bencana Aceh, sebut JK, Pemerintah Pusat belum mampu dalam penanganan sehingga membutuhkan dukungan internasional.

“Namun saat ini pemerintah mampu untuk melakukan penanganan dan telah mengerahkan sumber daya kementerian/lembaga seperti Kementerian PUPR, Kesehatan, Sosial, Pendidikan dan BNPB,” ujar JK. (Rep-01)