Gerakan Medan Berkah Gagas Sekolah Anak Nelayan

Gerakan Medan Berkah menggelar diskusi dengan tema; Meneropong Pendidikan Anak Nelayan Tradisional di Kota Medan, pada Kamis siang, 6 Februari 2020. [Foto Ist | Rienews]

RIENEWS.COM – Gerakan Medan Berkah menggelar diskusi pada Kamis siang, 6 Februari 2020.  Diskusi dengan tema; Meneropong Pendidikan Anak Nelayan Tradisional di Kota Medan, ini digagas tokoh muda Kota Medan, Bobby Nasution.

Diskusi yang dimoderatori Manajer Komunikasi Gerakan Medan Berkah Muhammad Asril menghadirkan pembicara Asep Suherman selaku Pemerhati Pendidikan Medan Utara, Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Sumut Ali Mukti Siregar, juga aktivis sosial Otti S Batubara, mahasiswa Pertanian Al-Azhar Medan, Perkumpulan Anak Nelayan Tradisional Indonesia (PANTAI)  Kota Medan dan milenial Medan Utara.

Pemerhati Pendidikan Medan Utara Asep Suherman menekankan pentingnya kolaborasi swasta dan pemerintah untuk melakukan beberapa hal. Di antaranya gerakan penyadaran orangtua bahwa pentingnya pendidikan bagi anak.

“Harus kolaborasi karena gak bisa hanya HNSI saja misalnya yang melakukan gerakan ini,” kata Asep yang juga Peneliti Medan Utara Institute tersebut.

Asep juga menekankan pentingnya dibentuk sebuah tim yang fokus pada advokasi anak nelayan.

Baca Berita:

Hadiri Rakornas Karhutla, Bupati Karo Klaim Sudah Miliki Strategi Antisipasi

Tinjau Pelaksanaan Seleksi CPNS, Bupati Karo Tegaskan Seleksi Bebas KKN

“Sehingga jika ada kasus anak putus sekolah bisa langsung ditangani. Tentu harus ada peran pemerintah di sana karena angka putus sekolah di Medan Utara tergolong tinggi,” kata Asep.

Asep menandaskan salahsatu faktor penyebab anak putus sekolah karena kondisi perekonomian nelayan.

“Pukat trawl sangat mengancam ekonomi nelayan,” kata Asep.