Sutopo menjelaskan, BPBD Kabupaten Karo agar segera melakukan sosialisasi ancaman bencana lahar/banjir bandang ini ke penduduk yang bermukim, dan beraktivitas di sepanjang hilir serta sekitar Sungai Laborus. Tidak ada penambahan jumlah masyarakat yang mengungsi terkait letusan pada pagi tadi.
“Hingga saat ini masih tercatat 7.214 jiwa atau 2.038 KK di 8 pos pengungsian. Namun hanya ada 2.863 jiwa yang tinggal di pos pengungsian. Lainnya banyak yang tinggal di tempat lain di luar pos pengungsian. Kebutuhan sandang pangan secara umum terpenuhi,” ucapnya.
Pemda Kabupaten Karo telah mengalokasikan APBD sebesar Rp 1,5 milyar untuk penanganan pengungsi. Hingga saat ini hunian sementara yang sedang dibangun oleh Kementerian PUPR sebanyak 348 unit di 4 lokasi. Biaya untuk membangun 348 unit hunian sementara tersebut berasal dari dana siap pakai BNPB sebesar Rp 27,8 milyar. Ditargetkan pada Juni minggu ketiga sudah dapat digunakan untuk pengungsi. Sedangkan untuk sisanya masih terkendala belum tersedianya lahan.[BAY]