Namun Edi juga tidak memungkiri apabila disesuaikan dengan kebutuhan penempatan pegawai baru akan ada guru honorer tersingkir.
“Tapi tidak akan kami berhentikan begitu saja. Kami akan tempatkan sesuai wilayahnya,” kata Edi.
Mengingat jumlah honorer yang didata mencapai 884 honorer SD, dan 257 honorer untuk SMP dengan jumlah total 1.141 orang.
Sedangkan terkait tuntutan upah setara dengan UMK Karo, Edi menyatakan tidak bisa memenuhi. Lantaran ada mekanisme yang mesti dilalui untuk mendapatkan upah sesuai UMK. Semisal, UMK bagi pekerja industri yang bekerja di atas tujuh jam per hari atau lebih dari 40 jam per bulan.
“Untuk gaji honorer disalurkan dari anggaran BOS (biaya operasional sekolah),” ucap Edi.
Sementara anggota DPRD Karo yang hadir memberi semangat para guru honorer untuk tidak putus asa dengan kehadiran PNS baru nanti. (Rep-01)