Hari Ketiga Pasca Gempa Lombok, 131 Warga Meninggal Dunia

Bangunan Masjid di Desa Lading-lading, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, NTB, ambruk akibat dampak gempa 7 SR, Minggu 5 Agustus 2018. [Foto Ist | Rienews.com]

“Sesuai regulasi yang ada, data resmi dari korban akibat bencana yang benar dan diakui Pemerintah adalah data dari BNPB dan BPBD,” jelas Sutopo.

Data sementara pengungsi, 156.003 orang yang tersebar di Lombok Utara 55.390 jiwa, Lombok Timur 29.195 orang, Lombok Barat 39.599 orang, dan Kota Mataram 31.819 jiwa.

Diperkirakan data pengungsi akan bertambah mengingat belum semua pengungsi terdata dengan baik. Kebutuhan dasar pengungsi terus ditambah. Dapur umum  dan dapur lapangan terus didirikan di banyak tempat oleh TNI, Polri, Tagana, SKPD, BPBD Jawa Tengah, NGO, dan masyarakat. Logistik juga terus didistribusikan. 100 ton beras telah dikeluarkan dari Depo Logistik oleh Dinas Sosial dan BPBD NTB. Distribusi bantuan mengerahkan relawan-relawan dengan kendaraan untuk menyalurkan ke daerah-daerah yang terisolir dan belum menerima bantuan. Lebih dari 200 kendaraan mengakut logistic kebutuhan dasar pengungsi seperti permakanan, air mineral, selimut, tikar, pakaian dan sebagainya telah disalurkan dari Gudang BPBD NTB pada Rabu 8 Agustus 2018.

Dikatakan Sutopo, Basarnas bersama TNI, Polri, dan relawan SAR terus melanjutkan evakuasi korban tertimpa bangunan roboh, antara lain di Masjid Jabbal Nur di Dusun Lading-lading, Desa Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Lombok Utara, Puskesmas Tanjung di Kecamatan Tanjung Kabupaten Lombok Utara, Masjid Jamiul Jamaah di Desa Bangsal Kecamatan Pemenang Kabupaten Lombok Utara, dan daerah lainnya.

Layanan kesehatan untuk korban dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, dan relawan. Kapal rumah sakit KRI dr. Soeharso milik TNI sudah sandar di Lombok Utara pada Selasa 7 Agustus 2018 pukul 19.45 WIB, dan langsung melayani pasien korban gempa.

Kapal RS Apung Prabu Airlangga dalam perjalanan ke Lombok Utara. Rumah sakit lapangan sudah beroperasi melayani masyarakat yaitu di Sembalun di Lombok Timur yaitu RS Batalyon Kesehatan 1, dan di Lombok Utara ada 2 rumah sakit lapangan  yaitu dari RS Yonkes 2  oleh Marinir dan Kostrad. Rumah sakit dan puskesmas juga terus melakukan pelayanan kesehatan.

Perbaikan listrik terus dilakukan oleh 13 Tim PLN. Listrik sudah menyala di Kecamatan Tanjung, Lombok Utara. Perbaikan listrik di sepanjang daerah Tanjung menuju Pemenang Lombok Utara berlangsung selama 2-3 hari. Pembuatan sumur bor, sanitasi dan MCK terus dilakukan Kementerian PU Pera.

“Upaya terus diintensifkan untuk melayani masyarakat korban gempa,” tegas Sutopo.

Tercatat hingga Rabu pukul 16. 00 WITA, terjadi 332 gempa susulan, dari 332 kali gempa tersebut terdapat 17 gempa yang dirasakan dengan kekuatan  3-5,6 SR.

“Ini adalah hal yang alamiah. Setelah terjadi gempa besar maka akan diikuti gempa susulan dengan kekuatan yang kecil. Masyarakat dihimbau tetap tenang. Tidak terpancing pada hoax atau informasi yang menyesatkan,” ujar Sutopo. (Red)