RIENEWS.COM – Indonesia tengah mendorong pembentukan dana pandemi (pandemic fund) di kawasan ASEAN menjadi salah satu pokok bahasan KTT ASEAN di Labuan Bajo. Dana tersebut dapat digunakan untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons menghadapi pandemi berikutnya.
“Kami mau konsentrasi pada dana pandemi. Teman-teman di ASEAN sudah bikin proposalnya untuk diajukan,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat meninjau RSUD Komodo, 8 Mei 2023.
Menurut Budi, kawasan ASEAN harus mempunyai kapasitas pembiayaan untuk mencegah dan menghadapi pandemi. Ia mengklaim, Indonesia telah berhasil menghadapi pandemi Covid-19 yang merupakan disrupsi terberat seabad terakhir.
Ia menilai, dunia terbukti tidak siap menghadapi pandemi karena tidak mempunyai arsitektur kesehatan yang andal untuk mengelola pandemi. Atas dasar itu, semua negara harus memastikan ketahanan komunitas internasional dalam menghadapi pandemi mendatang, terutama dalam hal keuangan.
Masa Transisi Emergensi
Sementara Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan, dokter Mohammad Syahril mengingatkan, pencabutan status kegawatdaruratan global untuk Covid-19 oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) apda 5 Mei 2023, tidak menghilangkan Covid-19 sebagai ancaman kesehatan global.
“Jadi tidak ada batasan jelas kapan pandemi Covid-19 selesai. Sulit memperkirakan, apalagi menentukan,” kata Syahril.
Menurut dia, Indonesia saat ini tengah memasuki masa transisi emergensi dan terus melakukan pemantauan serta upaya lainnya. Salah satunya memastikan 10 pilar respons diperkuat.
Artikel lain
TPPO 20 WNI di Myanmar Berhasil Dibebaskan Dua Perekrut Tersangka
Tambahan 8000 Jemaah Kuota Haji 2023 Kemenag Verifikasi Data Jemaah
Indonesia akan Usung Isu Perdagangan Orang di KTT ASEAN 2023