Ini Data Terbaru Korban dan Penanganan Gempa Ambon

Kerusakan dampak gempa magnitudo 6,5 di kawasan Desa Liang, Provinsi Maluku yang terjadi pada Kamis 26 September 2019. [Foto BNPB | Rienews]

Beberapa kendala, kata Agus, masih ditemui selama penanganan darurat seperti penyediaan air bersih dan MCK di beberapa lokasi pengungsian. Namun demikian, posko telah menjamin dengan penyaluran air bersih menggunakan mobil tanki air, penyediaan tandon, mobile toilet, portable toilet dan toilet darurat.

“Kendala lain, posko masih membutuhkan dukungan tenaga medis seperti dokter umum, dokter spesialis anak, dokter anestesi, ortopedi, perawat bedah dan tenaga psikososial,” katanya.

Agus menyatakan, BNPB terus memonitor perkembangan penanganan darurat di Maluku dan tetap memberikan dukungan personel untuk pendampingan kepada pemerintah daerah setempat.

Korban dan Kerusakan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat total penyintas berjumlah 103.327 jiwa. Jumlah penyintas tertinggi berada di Kabupaten Maluku Tengah, 90.833 jiwa, sedangkan Kota Ambon sebanyak 6.251 jiwa, dan Kabupaten Seram Bagian Barat 6.244 jiwa.

Jumlah korban luka ringan 361 luka ringan dan 4 luka berat.

“Data terkini untuk korban meninggal dunia berjumlah 41 orang, dengan rincian Kabupaten Maluku Tengah 18 orang, Kota Ambon 12 orang dan Seram Bagian Barat 11 orang meninggal,” kata Agus Wibowo.

Dampak kerusakan akibat gempa pada Kamis 26 September 2019, kerusakan di sektor pemukiman dan infrastruktur umum.

Total rumah rusak mencapai 8.753 unit tersebar di Kota Ambon, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat.

Kabupaten Maluku Tengah kerusakan mencapai 6.416 unit, dengan rincian rusak berat 1.040 unit, rusak sedang 1.627 dan rusak ringan 3.749. Rumah rusak di Kota Ambon berjumlah 1.203 unit dengan rincian, rusak berat 253 unit, rusak sedang 261 unit, dan  rusak ringan 689 unit.

Di Kabupaten Seram Bagian Barat jumlah rumah rusak berat 298 unit, rusak sedang 483 unit, dan rusak ringan 353 unit. (Red)