Ini Pesan Buya Syafi’i di Tahun Politik 2019

Ahmad Syafi'i Ma'arif (Buya Syafi'i) berbicara Tahun Politik 2019 di UMY, Jumat 1 Maret 2019. [Foto UMY | Rienews]

Buya Syafi’i mengingatkan, Pemilu itu merupakan pesta rakyat setiap 5 tahun sekali. Jangan sampai hal ini membuat negara terpecah selamanya.

Dalam buku Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam, Buya Syafi’i menulsikan kegelisahannya mengenai agama yang dipakai untuk tujuan politik. Politik kekuasaanlah yang menjadi faktor utama mengapa Arab waktu itu mengalami kehancuran dalam mempraktikan nilai-nilai Islam, dengan membangun peradaban negara di atas mayat saudaranya.

“Jangan sampai Indonesia seperti itu, merupakan kepahitan yang amat dalam jika terjadi,” tegas Buya Syafi’i.

Dia meminta masyarakat jangan terlalu serius menyikapi tahun politik apalagi dikarenakan berbeda pilihan.

“Jangan terlalu serius menyikapi tahun politik ini, apalagi jika hanya karena berbeda pilihan. Toh, setiap 5 tahun sekali kalau tidak cocok ya ganti. Jangan sampai Indonesia hancur. Banyaknya berita hoax hingga ujaran kebencian dalam berpolitik ini mengartikan peradaban sedang merosot. Jangan terlalu serius lah, demokrasi itu melatih kita untuk bersabar,” imbuh Buya Syafi’i. (Rep-02 | Rel)