RIENEWS.COM – Bupati Karo Terkelin Brahmana menyatakan akan menindak tegas tempat usaha yang melakukan pencemaran air Danau Toba khususnya di kawasan Tongging, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Terkelin meminta lembaga dan pemerhati lingkungan kawasan Danau Toba untuk memberikan data akurat kepada Pemerintah Kabupaten Karo.
“Kami mohon relawan seperti HBB (Horas Bangso Batak) ini kiranya memberikan data kepada Pemda Karo agar kami segera memanggil pihak pengusaha TSR (Taman Resort Simalem). Jika ada data akurat yang diberikan sebagai bahan assessment untuk menindaklanjuti secara kewenangan Pemkab Karo,” tegas Terkelin Brahmana.
Hal ini disampaikan Bupati Karo Terkelin Brahmana dalam Rapat Kerja dengan Komisi D DPRD Sumatera Utara, dihadiri Kepala Bappeda Karo Nasib Sianturi, Yayasan Pecinta Danau Toba (YPDT), Horas Bangso Batak (HBB) dan juga elemen Pemerhati Lingkungan Danau Toba, di Gedung DPRD Sumatera Utara (Sumut), Selasa 5 Maret 2019.
Merespons pernyataan HBB, YPDT dan Pemerhati Lingkungan Danau Toba, Terkelin Brahmana menyatakan jika ada temuan dugaan pelanggaran, Pemkab Karo tidak akan sungkan dan segan menindak tegas.
“Jika ada temuan dugaan pelanggaran maka kami Pemkab Karo tidak akan sungkan dan segan menindak tegas pihak pengusaha tersebut,” tegas Terkelin.
Baca Berita: BNPB Sebut 1,2 Juta Warga Meninggal Akibat Bencana
Dalam rapat kerja dengan Komisi D DPRD Sumut itu, Bupati Karo juga mengungkapkan, soal keramba jaring apung (KJA) di kawasan Tongging, sudah ada komitmen dari pengusaha lokal KJA setuju kawasan Tongging zero persen KJA.
“Sudah ada komitmen dari pada pengusaha lokal dengan membuat surat pernyataan.Ini saya tegaskan ulang, surat pernyataan para pengusaha KJA setuju sekitar Tongging kosong (zero) persen KJA,” kata Terkelin.
Berita Pencemaran Danau Toba: Kepala Daerah Sepakati Penghentian Keramba Apung di Danau Toba
Menanggapi catatan dari YPDT dan Pemerhati Lingkungan Danau Toba, belum terlaksananya zero KJA, Terkelin mengungkapkan, adanya protes dari pengusaha KJA lokal terhadap pengusaha terkenal yang masih beroperasi di Danau Toba.
“Kenapa belum terlaksana zero persen KJA di daerah Tongging. Nah, sama seperti daerah delapan kawasan Danau Toba lainnya. Pengusaha lokal meributkan pengusaha terkenal, maaf tidak usah saya sebutkan, masih beroperasi di sekitar Danau Toba. Inilah kendala dan tantangan yang kami hadapi,” ungkap Terkelin.