RIENEWS.COM – Bencana tanah longsor susulan masih mengintai warga Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Terlebih jika hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi.
Pakar Geologi Univeristas Gadjah Mada (UGM), Dr. Wahyu Wilopo mengatakan hujan dengan intensitas tinggi menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya longsor di daerah Imogiri. Guna mencegah bencana longsoran susulan, Wahyu merekomendasikan sejumlah langkah pencegahan longsor.
Disebutkan Wahyu, salah satunya dengan menutup retakan tanah dengan material kedap air dapat mencegah terjadinya longsor susulan. Langkah tersebut perlu dilakukan untuk menghambat air hujan masuk ke retakan tanah yang dapat memicu terjadinya bencana longsor susulan.
“Menutup retakan-retakan yang ada dengan material kedap air seperti terpal, agar air tidak masuk ke dalam retakan,” ujar Wahyu dalam paparan Kajian Geologi Gerakan Tanah dan Banjir di Kabupaten Bantul, Yogyakarta, khsusunya di kompleks Pemakaman Raja-Raja Yogyakarta di Imogiri, Kamis 21 Maret 2019, di Fakultas Geologi FT UGM.
Wahyu menyatakan gerakan tanah di kompleks pemakaman tersebut secara umum memiliki karakteristik tipe luncuran. Gerakan tanah ini merupakan longsor dengan bidang luncur yang berbentuk kurva melengkung.
Baca Berita: Bupati Karo Beri Cenderamata Uis Beka Buluh Pada Pimpinan ZBNF
Baca Juga: Ini Kegiatan Unik Jelang Peringatan Hari Air Sedunia 2019
Gerakan tanah di selatan pemakaman mengikuti alur sungai musiman sehingga berubah menjadi aliran debris.
Longsor berdampak pada rumah warga dan akses jalan.