“Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, kesehatan tubuh tetap kita perhatikan. Kekentalan darah dianggap dapat menimbulkan suatu penyakit. Antisipasinya, dengan caranya kita rajin melakukan donor darah, sehingga terjadi perubahan siklus darah di tubuh kita. Ini mengurangi risiko penyakit jantung. Donor darah bisa dilakukan secara berkelanjutan. Secara rutin atau secara berkala. Nah, tinggal masyarakat pilih yang mana, yang penting kebugaran tubuh tetap terjaga dengan baik dan memperhatikan pola hidup yang sehat. Pepatah mengatakan lebih baik mencegah dari pada mengobati,” jelasnya.
Bupati Karo mengajak masyarakat untuk mendonorkan darah, selain menjaga kesehatan diri sendiri, juga turut andil dalam misi kemanusiaan.
“Di masa pandemi ini, prosedur pendonoran darah oleh tim medis tetap menjalankan protokol kesehatan,” ujarnya.
Direktur RSUD Kabanjahe Arjuna Wijaya menyebutkan melakukan donor darah secara rutin merupakan program menjaga kesehatan yang baik dan benar.
“Hal ini meningkatkan daya tahan tubuh, jika darah secara rutin atau berkala didonorkan,” ucapnya.
Arjuna menegaskan, para pendonor darah tidak perlu khawatir, karena tim medis melalukan prosedur pemeriksaan kesehatan calonp pendonor, sebelum pengambilan darah dilakukan.
“Mulai dari pemeriksaan tekanan darah dan kadar hemoglobin. Bupati Karo merupakan pendonor donor darah yang tercatat selalu secara rutin mendonorkan darah per enam bulan. Ini seusai data administrasi di buku pendonor darah,” pungkasnya. (Rep-01)
