“Bentuk dan ragam inovasi ada, melalui inovasi tata kelola pemerintahan dan inovasi pelayanan publik. Tinggal bagaimana ASN menjabarkan dan melaksanakan dengan asas good government. Di samping itu, ASN juga harus mengikuti model inovasi (teknik) yang biasa disebut 5D; drump-up, diagnose, design, deliver dan display,” imbuhnya.
Melalui 5D itu, sebut Terkelin, indeks inovasi Pemkab Karo mendapat perhatian publik dan kabupaten lain.
“Kita meraih ranking ketiga indeks inovasi se-Sumut. Sedangkan kategori Nasional ranking 98 se-Indonesia. Menyikapi keadaan inilah, deliver inovasi terlaksana dan bagi yang OPD mendapat juara tentu diberikan penghargaan dan penandatangan kontrak kerja inovasi tanda komitmen antara inovator dengan perangkat daerah dan kepala puskesmas dengan kepala daerah,” ucapnya.
Selain prestasi di atas, Terkelin menyebutkan Pemkab Karo berhasil meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA), SINOVIK, Budhipraja dan Pangripta Nusantara.
“Inilah, OPD dan ASN harus menyesuaikan dengan pemimpin yang baru. Tunjukkan kompetisi inovasi yang telah diraih,” tegasnya.
Di acara itu, Terkelin Brahmana menyerahkan sertifikat dan tropi juara 1, 2, dan 3 Inovasi Daerah Kabupaten Karo 2019 untuk kategori OPD (organisasi perangkat daerah) diraih Bappeda, Dinas Dukcapil, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Juga menyerahkan tropi dan sertfikat juara inovasi untuk kategori Puskesmas kepada Puskesmas Berastagi, Puskesmas Tigabinanga dan Puskesmas Korpri. Juara inovasi tingkat kecamatan diraih Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Payung, dan Kecamatan Merdeka. (Rep-01)