“Bagi warga yang bermukim di sepanjang jalan dapat menyikapi hal ini dengan bijak dan membantu pemerintah dalam program menata keindahan dan estetika Kota Kabanjahe,” tutur Edward.
Dikatakannya, setelah melakukan pengukuran, tidak ada rumah permanen milik warga yang terkena dampak pelebaran kecuali kanopi sejumlah warung dan kios.
“Setelah kami hitung jumlahnya sekitar lima warung, satu kanopi usaha perbengkelan, tiga kanopi rumah makan, satu bangunan papan usaha kedai kopi serta dua unit seng warga yang menjorok ke depan,” katanya.
Camat Kabanjahe Leo Girsang menyebutkan, pihaknya sudah menjadwalkan rapat bersama warga yang terdampak pelebaran Jalan Kapten Selamat Ketaren, pada Senin 20 Januari 2020, di Kantor Camat.
“Nanti bersama Lurah Gung Leto, warga diundang musyawarah mufakat untuk memperlancar pelebaran jalan ini sesuai instruksi bupati. Yang tujuannya untuk menata keindahan Kota Kabanjahe sekaligus untuk mengurai kepadatan jalan ini,” katanya.
Leo Girsang mengharapkan masyarakat menyikapi dengan bijak dan mendukung pengerjaan proyek pelebaran dan peningkatan badan jalan dalam Kota Kabanjahe.
“Yang tujuannya juga tentunya untuk kepentingan umum,” tegasnya.
Warga setempat mendukung program Pemkab Karo peningkatan Jalan Kapten Selamat Ketaren dan penataan Kota Kabanjahe.
“Dipastikan jalan ini akan semakin indah dan cantik bila pembangunan pelebaran jalan ini selesai. Seperti pelebaran Jalan Kabanjahe–Berastagi sekarang semakin rapi dan nyaman,” ujar Rakut Tarigan. (Rep-01)