“Retribusi paling banyak diperoleh Pemkab Karo adalah dari retribusi wisatawan masuk ke air panas alam ini. Tapi tidak tahu fasilitas apa yang ditangani Pemkab Karo untuk membuat wisatawan senang berkunjung. Retribusi dikutip Pemkab Karo untuk wisatawan. Memasuki lokasi wisata ini juga dikutip Rp4.000 perorang oleh Pemkab Karo. Fasilitas apa yang dikelola Pemkab Karo atau hal apa yang diperbaiki Pemkab Karo dengan kutipan retribusi itu untuk kenyamanan para wisatawan berkunjung ke air panas ini tidak kita ketahui. Ini perlu diaudit,” tegas Siti Aminah.
Siti Aminah menyebutkan, kerusakan jalan menuju Semangat Gunung dan Ndoulu sudah bertahun-tahun terjadi.
“Kenapa pemeliharaan atau pun perawatan tidak dilakukan Pemkab Karo. Jangan hanya Pemkab Karo mengutip retribusi diutamakan dengan menambah personil tiap hari karena padatnya wisatawan tiap hari berkunjung, sementara untuk pemeliharaan dan perawatan jalan untuk menyenangkan wisatawan tidak ada,” ujar Siti Aminah.
“Pemkab Karo seharusnya malu dong. Masak jalan begitu rusak dan digenangi air hujan membuat para wisatawan mogok dan tidak bisa melintas tetap dibiarkan tanpa perawatan atau pun pemeliharaan,” pungkas Siti Aminah. (Rep-01)