RIENEWS.COM – Berdasarkan catatan Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (PKP3JH), terdapat beberapa penyakit yang rentan dialami jemaah haji saat di Tanah Suci. Kepala Seksi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH Daerah Kerja (Daker) Madinah, Dokter Leksmana menyebutkan, pertama, Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) karena kerumunan besar jemaah, polusi udara, dan perubahan suhu yang drastis di Mekah dan Madinah.
Kedua, gangguan pencernaan, seperti diare, muntah, atau sakit perut karena perubahan pola makan, air minum yang berbeda, dan sanitasi yang tidak memadai.
Ketiga, dehidrasi menjadi risiko yang serius terutama apabila jemaah tidak cukup minum air. Mengingat cuaca panas di Makkah dan Madinah.
Keempat, penyakit kulit, infeksi jamur, ruam panas, atau luka akibat gesekan pakaian karena panas dan kelembaban yang tinggi.
Kelima, penyakit menular, seperti flu, demam, atau penyakit menular lainnya karena interaksi dengan jemaah dari berbagai negara dengan kondisi kesehatan yang berbeda.
Keenam, penyakit kronis, seperti hipertensi, diabetes, atau penyakit jantung bisa sulit dikontrol karena perubahan pola makan, kurang istirahat, dan stres selama perjalanan.
Ketujuh, trauma atau cedera, terutama karena kerumunan besar dalam melakukan ritual seperti tawaf dan melempar jumrah.
“Jadi kami merekomendasikan beberapa obat yang disarankan untuk dibawa jemaah haji,” kata Leksmana di Madinah, Kamis, 9 Mei 2024.
Meliputi obat antidiare, obat pencernaan, obat pereda nyeri, obat alergi, obat kulit, obat flu dan batuk. Serta obat pribadi, yakni obat-obatan yang biasa dikonsumsi untuk kondisi kesehatan tertentu, seperti obat untuk tekanan darah tinggi, diabetes, jantung atau kondisi medis lainnya.
Artikel lain
Ada 10 Hotel dan 440 Unit Mobil Listrik untuk WWF ke-10
Aneka Side Event dalam World Water Forum ke-10 di Nusa Dua
Cuaca Saudi Capai 50 Derajat, Yaqut Pesan Jemaah Haji Jaga Kebugaran