JK Minta Pemda Percepat Penanganan Darurat Bencana Sulsel

Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Kepala BNPB Doni Monardo. [Foto BNPB | Rienews]

RIENEWS.COM – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo meninjau lokasi dampak bencana banjir, longsor dan puting beliung di 13 kabupaten/kota Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Hingga hari ke 5 pascabencana, Minggu 27 Januari 2019, sudah 68 korban meninggal ditemukan, ribuan warga terpaksa mengungsi akibat dampak bencana merusak rumah mereka. Tim SAR gabungan masih melanjutkan pencarian 7 korban dinyatakan hilang.

Penanganan darurat bencana yang terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan, pada Selasa 22 Januari 2019, masih terus dilakukan hingga saat ini.

Meskipun banjir sudah surut, ribuan warga masih berada di pengungsian karena kondisi rumah rusak dan lingkungan penuh lumpur. Beberapa warga merasa lebih aman di pengungsian karena trauma dengan banjir dan longsor.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebutkan, data dampak bencana hingga Minggu,  tercatat 188 desa terdampak bencana di 71 kecamatan yang tersebar di 13 kabupaten/kota, Kabupaten Jeneponto, Maros, Gowa, Kota Makassar, Soppeng, Wajo, Barru, Pangkep, Sidrap , Bantaeng, Takalar, Selayar, dan Sinjai.

Baca Berita: Pemkab Karo Sosialisasi Rekrutmen Polri 2019 Hingga ke Desa

“Tercatat 68 orang meninggal, 7 orang hilang, 47 orang luka-luka, dan 6.757 orang mengungsi. Kerusakan fisik meliputi 550 unit rumah rusak ( 33 unit hanyut, 459 rusak berat, 30 rusak sedang, 23 rusak ringan, 5 tertimbun), 5.198 unit rumah terendam, 16,2 km jalan terdampak, 13.326 hektar sawah terdampak dan 34 jembatan, 2 pasar, 12 unit fasilitas peribadatan, 8 fasilitas pemerintah, dan 65 unit sekolah,” kata Sutopo.

Daerah paling parah mengalami dampak banjir dan longsor adalah Kabupaten Gowa, Kota Makassar, Jeneponto, Marros dan Kabupaten Wajo.

Baca Juga: Simeulue Diguncang Gempa 5,3 SR

Rincian dari dampak bencana di 13 kabupaten/kota.

Kabupaten Gowa tercatat 45 orang meninggal dunia, 3 orang hilang, 46 orang luka-luka, 2.121 orang mengungsi, 10 rumah rusak dimana 5 rusak berat dan 5 tertimbun, 604 rumah terendam, dan 1 jembatan rusak.